Newsletter

Masuki Bulan Penuh Cinta, IHSG Justru Kurang Kasih Sayang

Taufan Adharsyah & Hidayat Setiaji & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
01 February 2019 06:53
Wall Street Bukukan Kinerja Bulan Januari Terbaik Sejak 1987!
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)
Beralih ke AS, Wall Street cenderung mengakhiri hari dengan positif. Walaupun indeks Dow Jones terpeleset 0,06%, indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing ditutup menguat 0,86% dan 1,37%.

Sepanjang Januari, indeks S&P 500 tercatat membukukan penguatan sebesar 7,87% MoM, menjadikannya kinerja bulan Januari terbaik sejak 1987.

Sama seperti dengan yang terjadi di Asia, hasil pertemuan The Fed menjadi motor penggerak aksi beli di bursa saham Negeri Paman Sam.

Belakangan ini, kekhawatiran mengenai datangnya resesi menghantui pergerakan pasar saham AS. Lantas, stance The Fed yang kini cenderung mengarah ke dovish membuat pelaku pasar pede bahwa AS masih memiliki modal yang kuat untuk menghadapi tantangan ekonomi kedepannya. Satu musuh besar bagi pasar saham yakni resesi menjadi sirna, setidaknya untuk saat ini.


Selain itu, kinclongnya rilis kinerja keuangan dari emiten yang melantai di AS ikut memotori penguatan Wall Street. Saham raksasa teknologi Facebook melesat 10,82% pasca perusahaan mengumumkan laba bersih per saham senilai US$ 2,38 untuk periode kuartal-IV 2018, mengalahkan konsensus yang dihimpun oleh Refinitiv senilai US$ 2,19. Pendapatan Facebook diumumkan senilai US$ 16,91 miliar, juga mengalahkan konsensus yang senilai US$ 16,39 miliar.

Sementara itu, saham General Electric melesat hingga 11,65%. Investor mengapresiasi penjualan perusahaan yang berhasil mengalahkan estimasi. Untuk periode kuartal-IV 2018, perusahaan membukukan penjualan senilai US$ 33,28 miliar, di atas estimasi analis yang senilai US$ 32,6 miliar.

Terakhir, laju Wall Street ikut dimotori oleh kemungkinan diperpanjangnya periode gencatan senjata AS-China dalam hal dagang yang sejatinya akan berakhir pada tanggal 1 Maret mendatang.

Pasca AS dan China menggelar negosiasi dagang hari kedua, Presiden AS Donald Trump memberikan indikasi yang kuat bahwa periode gencatan senjata bisa diperpanjang.

Trump mengatakan bahwa China ingin mencapai kesepakatan untuk menghindari kenaikan bea masuk dari AS dan dirinya optimistis bahwa hal tersebut bisa dicapai, namun ada kemungkinan bahwa kesepakatan tersebut tak bisa dituliskan hingga periode gencatan senjata berakhir.

“Saya ingin mengakomodiasi China jika kita bisa mencapai kesepakatan,” papar Trump.

Sebelumnya melalui serangkaian cuitan, Trump mengatakan bahwa negosiasi dagang dengan China berlangsung dengan baik sembari mengungkapkan bahwa tidak akan ada kesepakatan final hingga dirinya bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Kabarnya, pertemuan ini akan digelar pada akhir Februari pasca Trump melakukan pertemuan dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong UN.

“…bertemu dengan pemimpin dan perwakilan mereka (China) hari ini di Oval Office. Tidak ada kesepakatan final yang akan dibuat sampai teman saya Presiden Xi, dan saya, bertemu dalam waktu dekat untuk membahas dan menyepakati beberapa masalah yang sudah lama ada dan lebih sulit. Transaksi yang sangat komprehensif…” tulis Trump melalui akun @realDonaldTrump.

BERLANJUT KE HALAMAN TIGA

(ank/ank)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular