
Newsletter
Hore, Pemerintahan AS Sudah Buka Lagi!
Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & M Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
28 January 2019 05:19

Dari Wall Street. tiga indeks utama bergerak variatif sepanjang pekan lalu. Secara mingguan, Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,09%, S&P 500 melemah 0,26%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,11%. Koreksi awal pekan yang lumayan dalam di S&P 500 menyebabkan indeks ini masih melemah secara mingguan.
Namun pada perdagangan hari terakhir pekan lalu, tiga indeks tersebut kompak menguat. DJIA naik 0,75%, S&P 500 menguat 0,85%, dan Nasdaq melesat 1,29%.
Gairah di Wall Street hadir dari kabar berakhirnya penutupan sebagian (partial shutdown) pemerintahan AS. Presiden Donald Trump dan legislatif akhirnya sepakat mengakhiri shutdown melalui sebuah anggaran sementara yang umurnya hanya untuk 3 pekan ke depan.
Walau hanya sementara, tetapi kesepakatan itu sudah cukup membuat pelaku pasar bahagia. Investor kini bisa menghembuskan nafas, karena satu risiko besar bisa hilang untuk sesaat.
Akan ada sekitar 800.000 abdi negara di AS yang kembali bekerja. Kontrak-kontrak sektor swasta dan pemerintah akan kembali berjalan. Ekonomi AS pun bisa menggeliat lagi sehingga membawa optimisme ke pasar keuangan dunia.
"Ketidakpastian di pasar mulai sirna dan kita sudah mendapat arah yang jelas. Berita berakhirnya shutdown tentu menjadi sangat penting. Namun memang masih ada ketidakpastian karena ini hanya lah anggaran sementara," kata Charlie Ripley, Senior Market Strategist di Allianz Investment Management yang berbasis di Minneapolis, mengutip Reuters.
Selain itu, kinerja emiten di Wall Street juga lumayan bagus. Dari sekitar 22% perusahaan yang sudah menyetorkan laporan keuangan, 72,3% mampu melampaui ekspektasi pasar.
Teranyar, Starbucks melaporkan laba per saham (Earnings per Share/EPS) sebesar US$ 68 sen pada kuartal IV-2018. Lebih baik ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu US$ 65 sen.
Pendapatan bersih Starbucks pada kuartal IV-2018 tercatat US$ 6,63 miliar atau naik 9,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu US$ 6,49 miliar.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Namun pada perdagangan hari terakhir pekan lalu, tiga indeks tersebut kompak menguat. DJIA naik 0,75%, S&P 500 menguat 0,85%, dan Nasdaq melesat 1,29%.
Gairah di Wall Street hadir dari kabar berakhirnya penutupan sebagian (partial shutdown) pemerintahan AS. Presiden Donald Trump dan legislatif akhirnya sepakat mengakhiri shutdown melalui sebuah anggaran sementara yang umurnya hanya untuk 3 pekan ke depan.
Walau hanya sementara, tetapi kesepakatan itu sudah cukup membuat pelaku pasar bahagia. Investor kini bisa menghembuskan nafas, karena satu risiko besar bisa hilang untuk sesaat.
Akan ada sekitar 800.000 abdi negara di AS yang kembali bekerja. Kontrak-kontrak sektor swasta dan pemerintah akan kembali berjalan. Ekonomi AS pun bisa menggeliat lagi sehingga membawa optimisme ke pasar keuangan dunia.
"Ketidakpastian di pasar mulai sirna dan kita sudah mendapat arah yang jelas. Berita berakhirnya shutdown tentu menjadi sangat penting. Namun memang masih ada ketidakpastian karena ini hanya lah anggaran sementara," kata Charlie Ripley, Senior Market Strategist di Allianz Investment Management yang berbasis di Minneapolis, mengutip Reuters.
Selain itu, kinerja emiten di Wall Street juga lumayan bagus. Dari sekitar 22% perusahaan yang sudah menyetorkan laporan keuangan, 72,3% mampu melampaui ekspektasi pasar.
Teranyar, Starbucks melaporkan laba per saham (Earnings per Share/EPS) sebesar US$ 68 sen pada kuartal IV-2018. Lebih baik ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu US$ 65 sen.
Pendapatan bersih Starbucks pada kuartal IV-2018 tercatat US$ 6,63 miliar atau naik 9,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu US$ 6,49 miliar.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular