Polling CNBC Indonesia

Neraca Dagang Menuju Hattrick Defisit, Rupiah Terlemah Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 January 2019 14:34
Rupiah Kini Terlemah di Asia
Ilustrasi Aktivitas di Pelabuhan (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Bank Indonesia (BI) memperkirakan transaksi berjalan pada kuartal IV-2018 kembali defisit di kisaran 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu, ada kemungkinan rupiah kembali tertekan. 

Hari ini, rupiah sudah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan pasar spot. Pada pukul 14:13 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.130 di mana rupiah melemah 0,64%. 

Pelemahan rupiah bahkan menjadi yang paling dalam di Asia. Tidak ada mata uang Benua Kuning yang melemah lebih parah ketimbang rupiah. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 14:14 WIB: 

 

Jika neraca perdagangan kembali negatif pada Desember, maka hampir bisa dipastikan transaksi berjalan akan negatif cukup dalam pada kuartal IV-2018. Ini tentu menjadi kabar buruk buat rupiah, karena fundamental penyokong mata uang ini menjadi rapuh. Minimnya pasokan devisa berjangka panjang dari ekspor-impor barang dan jasa membuat mata uang ini rentan 'digoyang'. 

Sementara itu, Kepala Ekonom Maybank Indonesia Juniman mengatakan kinerja perdagangan internasional yang lesu pada Desember lebih disebabkan faktor musiman. Hari kerja yang lebih sedikit karena libur Hari Natal dan Tahun Baru membuat aktivitas perdagangan berkurang. 

"Selain itu, penurunan harga komoditas, khususnya minyak, juga mempengaruhi ekspor Indonesia. Lalu ada perlambatan ekonomi di negara-negara mitra dagang Indonesia," sebut Juniman. 

Namun pada saat yang sama, lanjut Juniman, penurunan harga minyak juga membuat impor Indonesia menjadi terbatas. Impor pun melambat dan defisit neraca perdagangan bisa ditekan.  

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular