
Newsletter
Priittt, Dialog Dagang AS-China Masuk Babak Extra Time
Hidayat Setiaji & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
09 January 2019 06:45

Kabar gembira datang dari New York, di mana tiga indeks utama di Wall Street menguat tajam. Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 1,09%, S&P 500 naik 0,97%, dan Nasdaq Composite terdongkrak 1,08%.
AS-China memutuskan untuk memperpanjang waktu dialog menjadi 3 hari dari awalnya 2 hari yang semestinya rampung kemarin. Pelaku pasar memaknai extra time tersebut sebagai komitmen Beijing dan Washington untuk menyelesaikan masalah di antara mereka sampai tuntas, tidak menyisakan penyesalan di kemudian hari.
"Saya mengkonfirmasi bahwa kami melanjutkan dialog esok hari," ungkap Steven Winberg, Wakil Menteri Energi AS yang membidangi energi fosil, kemarin malam seperti dikutip Reuters.
Kemudian, pelaku pasar juga kembali bersemangat setelah Presiden AS Donald Trump menyebut dialog itu berjalan lancar. "Dialog berlangsung dengan baik," cuit Trump di Twitter tanpa elaborasi lebih jauh.
Di sela-sela pembicaraan dengan AS, Negeri Tirai Bambu menunjukkan itikad baik dengan terus membuka pasarnya bagi produk-produk Negeri Paman Sam. Pada awal pekan, China mengimpor kedelai asal AS dengan jumlah besar. Seorang trader di China, mengutip Reuters, mengungkapkan impor kedelai dari AS itu mencapai sekitar 900.000 ton.
Selain itu, kebangkitan Wall Street tidak lepas dari saham Apple yang rebound setelah tertekan cukup lama. Harga saham Apple melonjak 1,91% setelah beberapa waktu lalu sempat amblas nyaris 10% akibat proyeksi pendapatan yang merosot.
Saham-saham teknologi lainnya pun melejit. Facebook menanjak 1,58% dan Amazon lompat 1,66%. Hasilnya adalah indeks Nasdaq naik melebihi DJIA dan S&P 500.
Ditambah lagi investor juga sedang menantikan musim laporan keuangan (earnings season). Ini adalah masa-masa di mana Wall Street mampu melaju kencang, didorong oleh kinerja emiten yang mumpuni.
"Investor akan benar-benar melihat fundamental. Sepertinya apa yang akan terjadi tidak akan jelek-jelek amat," ujar Jeff Kravetz, Regional Investment Strategist di US Bank Wealth Management, dikutip dari Reuters.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
AS-China memutuskan untuk memperpanjang waktu dialog menjadi 3 hari dari awalnya 2 hari yang semestinya rampung kemarin. Pelaku pasar memaknai extra time tersebut sebagai komitmen Beijing dan Washington untuk menyelesaikan masalah di antara mereka sampai tuntas, tidak menyisakan penyesalan di kemudian hari.
"Saya mengkonfirmasi bahwa kami melanjutkan dialog esok hari," ungkap Steven Winberg, Wakil Menteri Energi AS yang membidangi energi fosil, kemarin malam seperti dikutip Reuters.
Kemudian, pelaku pasar juga kembali bersemangat setelah Presiden AS Donald Trump menyebut dialog itu berjalan lancar. "Dialog berlangsung dengan baik," cuit Trump di Twitter tanpa elaborasi lebih jauh.
Di sela-sela pembicaraan dengan AS, Negeri Tirai Bambu menunjukkan itikad baik dengan terus membuka pasarnya bagi produk-produk Negeri Paman Sam. Pada awal pekan, China mengimpor kedelai asal AS dengan jumlah besar. Seorang trader di China, mengutip Reuters, mengungkapkan impor kedelai dari AS itu mencapai sekitar 900.000 ton.
Selain itu, kebangkitan Wall Street tidak lepas dari saham Apple yang rebound setelah tertekan cukup lama. Harga saham Apple melonjak 1,91% setelah beberapa waktu lalu sempat amblas nyaris 10% akibat proyeksi pendapatan yang merosot.
Saham-saham teknologi lainnya pun melejit. Facebook menanjak 1,58% dan Amazon lompat 1,66%. Hasilnya adalah indeks Nasdaq naik melebihi DJIA dan S&P 500.
Ditambah lagi investor juga sedang menantikan musim laporan keuangan (earnings season). Ini adalah masa-masa di mana Wall Street mampu melaju kencang, didorong oleh kinerja emiten yang mumpuni.
"Investor akan benar-benar melihat fundamental. Sepertinya apa yang akan terjadi tidak akan jelek-jelek amat," ujar Jeff Kravetz, Regional Investment Strategist di US Bank Wealth Management, dikutip dari Reuters.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular