
Newsletter
Kalau Tidak Ada yang Aneh-aneh, Rupiah dan IHSG Siap Melesat
Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & M Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
08 January 2019 04:42

Dari Wall Street, tiga indeks utama di bursa saham New York juga berhasil mengawali pekan dengan manis. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,42%, S&P 500 menguat 0,7%, dan Nasdaq Composite melejit 1,26%.
Sentimen positif dari damai dagang AS-China juga membuat Wall Street bergairah. Teranyar, Washington pun optimistis bahwa perundingan di Beijing akan membawa hasil positif.
"Saya rasa ada kemungkinan besar bahwa kami akan mencapai kesepakatan yang memuaskan dengan China. Kami akan bisa menerimanya dan mencakup seluruh isu," tegas Wilbur Ross, Menteri Perdagangan AS, dalam wawancara dengan CNBC International.
Pernyataan Ross semakin melambungkan keyakinan bahwa AS dan China akan mampu mencapai kesepakatan damai dagang. Sepertinya perang dagang yang memanas sejak awal tahun lalu bisa segera resmi diakhiri.
"Ekonomi China sedang melambat, dan AS juga demikian. Jadi sepertinya kedua pihak memang butuh kesepakatan bersama," ujar Tu Xinquan, pengamat dari Beijing University of International Business and Economics, dikutip dari Reuters.
Tidak cuma buat AS dan China, damai dagang juga akan membuat ekonomi global lebih semarak. Hambatan rantai pasok akan sirna, sehingga arus perdagangan meningkat dan pertumbuhan ekonomi terakselerasi.
Tingginya minat pasar terhadap aset-aset berisiko seperti saham membuat dolar AS semakin ditinggalkan. Pada pukul 03:43 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama dunia) terkoreksi 0,47%.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Sentimen positif dari damai dagang AS-China juga membuat Wall Street bergairah. Teranyar, Washington pun optimistis bahwa perundingan di Beijing akan membawa hasil positif.
"Saya rasa ada kemungkinan besar bahwa kami akan mencapai kesepakatan yang memuaskan dengan China. Kami akan bisa menerimanya dan mencakup seluruh isu," tegas Wilbur Ross, Menteri Perdagangan AS, dalam wawancara dengan CNBC International.
Pernyataan Ross semakin melambungkan keyakinan bahwa AS dan China akan mampu mencapai kesepakatan damai dagang. Sepertinya perang dagang yang memanas sejak awal tahun lalu bisa segera resmi diakhiri.
"Ekonomi China sedang melambat, dan AS juga demikian. Jadi sepertinya kedua pihak memang butuh kesepakatan bersama," ujar Tu Xinquan, pengamat dari Beijing University of International Business and Economics, dikutip dari Reuters.
Tidak cuma buat AS dan China, damai dagang juga akan membuat ekonomi global lebih semarak. Hambatan rantai pasok akan sirna, sehingga arus perdagangan meningkat dan pertumbuhan ekonomi terakselerasi.
Tingginya minat pasar terhadap aset-aset berisiko seperti saham membuat dolar AS semakin ditinggalkan. Pada pukul 03:43 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama dunia) terkoreksi 0,47%.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular