
Newsletter
Duh, IHSG Sepertinya Loyo Lagi
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
11 December 2018 06:55

Momen yang ditunggu-tunggu pelaku pasar sejatinya akan datang hari ini. Theresa May akan membawa kesepakatan Brexit yang sudah disepakati dengan Uni Eropa ke hadapan parlemen untuk kemudian dilakukan pemungutan suara.
Namun, May pada akhirnya membatalkan pemungutan suara tersebut. Berbicara di hadapan anggota parlemen, May mengatakan bahwa isu yang terkait dengan backstop di Irlandia utara masih menjadi kekhawatiran dan dirinya akan kembali menegosiasikan perjanjian yang sudah ada dengan Uni Eropa.
“Saya akan mengadakan perbincangan darurat dengan para pimpinan Uni Eropa untuk mendiskusikan perubahan-perubahan (yang mungkin dilakukan) terkait backstop,” papar May.
Masalahnya, pihak Uni Eropa sudah sempat memperingatkan bahwa kesepakatan yang saat ini ada merupakan yang terbaik.
"Mereka yang berpikir bahwa dengan menolak kesepakatan ini bisa mendapat yang lebih baik, maka akan kecewa. Ini adalah kesepakatan yang terbaik," tegas Presiden Uni Eropa Jean-Claude Juncker beberapa waktu yang lalu.
Negosiasi lanjutan dengan Uni Eropa dipastikan akan berlangsung dengan sulit. Besar kemungkinan Inggris akhirnya tak mendapatkan kesepakatan yang lebih baik. Yang ada, ribut-ribut antara Inggris dengan Uni Eropa bisa kembali terjadi.
Sentimen kelima yang patut dicermati adalah koreksi harga minyak mentah yang terus berlanjut. Hingga pukul 6:07 WIB, harga minyak WTI melemah 3,06%, sementara brent terpangkas 3,08%.
Biasanya, koreksi harga minyak mentah bisa menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan Indonesia, seiring dengan tekanan terhadap Current Account Deficit (CAD) yang menjadi bisa diredam.
Namun jangan senang dulu. Pasalnya, anjloknya harga minyak mentah dunia terjadi karena kekhawatiran atas melemahnya permintaan, yang artinya laju ekonomi dunia lesu.
Bisa jadi, anjloknya harga minyak mentah dunia akan ditransmisikan di pasar keuangan Indonesia.
NEXT
(ank/prm)
Namun, May pada akhirnya membatalkan pemungutan suara tersebut. Berbicara di hadapan anggota parlemen, May mengatakan bahwa isu yang terkait dengan backstop di Irlandia utara masih menjadi kekhawatiran dan dirinya akan kembali menegosiasikan perjanjian yang sudah ada dengan Uni Eropa.
“Saya akan mengadakan perbincangan darurat dengan para pimpinan Uni Eropa untuk mendiskusikan perubahan-perubahan (yang mungkin dilakukan) terkait backstop,” papar May.
Masalahnya, pihak Uni Eropa sudah sempat memperingatkan bahwa kesepakatan yang saat ini ada merupakan yang terbaik.
"Mereka yang berpikir bahwa dengan menolak kesepakatan ini bisa mendapat yang lebih baik, maka akan kecewa. Ini adalah kesepakatan yang terbaik," tegas Presiden Uni Eropa Jean-Claude Juncker beberapa waktu yang lalu.
Negosiasi lanjutan dengan Uni Eropa dipastikan akan berlangsung dengan sulit. Besar kemungkinan Inggris akhirnya tak mendapatkan kesepakatan yang lebih baik. Yang ada, ribut-ribut antara Inggris dengan Uni Eropa bisa kembali terjadi.
Sentimen kelima yang patut dicermati adalah koreksi harga minyak mentah yang terus berlanjut. Hingga pukul 6:07 WIB, harga minyak WTI melemah 3,06%, sementara brent terpangkas 3,08%.
Biasanya, koreksi harga minyak mentah bisa menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan Indonesia, seiring dengan tekanan terhadap Current Account Deficit (CAD) yang menjadi bisa diredam.
Namun jangan senang dulu. Pasalnya, anjloknya harga minyak mentah dunia terjadi karena kekhawatiran atas melemahnya permintaan, yang artinya laju ekonomi dunia lesu.
Bisa jadi, anjloknya harga minyak mentah dunia akan ditransmisikan di pasar keuangan Indonesia.
NEXT
(ank/prm)
Next Page
Konsumsi Masyarakat Lesu
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular