Newsletter

Potensi Resesi di AS Tekan Bursa Asia Kemarin, Hari Ini?

Raditya Hanung & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
06 December 2018 06:41
Damai Dagang AS-China Menyisakan Banyak Pertanyaan
Foto: Presiden AS Donald Trump, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, penasehat keamanan nasional Presiden AS Donald Trump John Bolton, menghadiri jamuan makan malam dengan Presiden China Xi Jinping setelah KTT para pemimpin G20 di Buenos Aires, Argentina 1 Desember 2018. REUTERS / Kevin Lamarque
Sentimen lainnya bagi pasar keuangan kawasan Asia datang dari damai dagang AS-China yang ternyata menyisakan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.

Pernyataan resmi dari masing-masing negara pasca-pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Xi Jingping di Buenos Aires pada akhir pekan lalu menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan, seperti dilansir dari Washington Post yang mengutip publikasi dari Bloomberg.

Perbedaan tersebut meliputi tenggat waktu 90 hari untuk menyelesaikan konflik dagang serta klaim dari Trump yang menyatakan bahwa China akan meningkatkan pembelian produk-produk agrikultur dari AS secepatnya.

Pernyataan dari kubu AS juga menyinggung bahwa merger antara Qualcomm dan NXP bisa kembali dipertimbangkan oleh Presiden Xi setelah sempat diblok beberapa waktu yang lalu. Tak ada konfirmasi mengenai hal ini dari kubu China.

Pelaku pasar lantas dibuat bingung. Masing-masing negara memiliki pernyataan versinya sendiri yang menempatnya dirinya sebagai ‘pemenang’ dalam perundingan di sela-sela KTT G-20.

Memang, dalam perundingan itu tak ada kesepakatan formal yang ditandatangani oleh Trump dan Xi. Damai dagang pun bisa sewaktu-waktu kembali berubah menjadi perang dagang yang tereskalasi.

Hal ini pun nampaknya sudah mulai menjadi kenyataan. Pejabat pemerintahan China dilaporkan “bingung dan jengkel” dengan kelakuan pejabat pemerintahan AS, Washington Post melaporkan dengan mengutip mantan pejabat pemerintahan AS yang berkomunikasi dengan pejabat pemerintahan China.

“Anda tak (seharusnya) melakukan ini kepada China. Anda (seharusnya) tak mengumumkan dengan penuh kemenangan konsesi yang diberikan mereka di hadapan publik. Itu merupakan sebuah kegilaan,” kata pejabat tersebut.

Dalam serangkaian cuitan di Twitter pada hari Selasa, Trump sudah mulai menebar ancaman bagi kubu China.

"Kami akan mencoba menyelesaikan (negosiasi). Namun jika tidak, ingat bahwa saya adalah manusia bea masuk (Tariff Man)!," cuit Trump melalui akun @realDonaldTrump.

Pada hari ini, Kementerian Perdagangan China dijadwalkan menggelar konferensi pers mingguan di Beijing. Jalannya konferensi pers ini akan memberikan informasi lebih lanjut bagi investor terkait dengan apa yang sebenarnya terjadi dalam pertemuan antara Trump dengan Xi.

Jika sampai kata-kata provokatif ikut keluar dari kubu China, pelaku pasar nampak harus siap-siap untuk angkat kaki lagi dari pasar keuangan Asia.

BERLANJUT KE HALAMAN EMPAT

(ank/prm)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular