Newsletter

Potensi Resesi di AS Tekan Bursa Asia Kemarin, Hari Ini?

Raditya Hanung & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
06 December 2018 06:41
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini
Foto: Seorang pria berjalan melewati layar di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta. (Reuters/Willy Kurniawan)
Kemarin, pasar saham dan obligasi di AS diliburkan guna menghormati pemakaman mantan Presiden AS George HW Bush yang meninggal beberapa hari yang lalu. Pasar saham dan obligasi tak dulu diperdagangkan untuk satu hari.

Hal ini tentu membawa berkah bagi pasar keuangan dunia, seiring dengan kekhawatiran mengenai yield curve inversion yangtak menjadi bertambah besar.

Masalah ini memang merupakan sesuatu yang serius. Pasalnya, hal yang kini terjadi pada pasar obligasi AS mendahului 3 resesi terakhir yang dialaminya (1990, 2001, dan 2007). Menurut Bespoke, apa yang kita lihat di pasar obligasi AS bisa mengindikasikan beberapa yield curve obligasi yang pergerakannya lebih diperhatikan oleh pelaku pasar bisa segera ikut terbalik, seperti dikutip dari CNBC International.

Sebagai informasi, pelaku pasar amat mencermati spread antara obligasi tenor 2 dan 10 tahun serta tenor 3 bulan dan 10 tahun.

Dalam 3 resesi terakhir, inversi pertama antara obligasi tenor 3 dan 5 tahun datang rata-rata 26,3 bulan sebelum resesi dimulai. Dalam ketiga resesi, inversi yield curve obligasi tenor 3 bulan dan 10 tahun terjadi rata-rata 89 hari setelah inversi pertama antara obligasi tenor 3 dan 5 tahun.

Saat ini, yield obligasi tenor 2 tahun hanya berada 13 bps di bawah tenor 10 tahun. Sementara untuk tenor 3 bulan dan 10 tahun, ada jarak sebesar 55 bps.

Jika sampai keduanya mengalami inversi, terutama yang tenor 3 bulan dan 10 tahun, sell-off di Wall Street bisa kembali terulang seperti pada hari Selasa.

Namun, untuk sementara waktu risiko ini bisa dikesampingkan lantaran pasar saham dan obligasi AS kemarin libur.

BERLANJUT KE HALAMAN TIGA

(ank/prm)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular