Newsletter

Gara-gara Minyak dan CPO, IHSG Siap Menguat?

Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
27 November 2018 05:49
Konsumen Nafsu Berbelanja, Wall Street Berjaya
Foto: Ekspresi Trader di lantai bursa amerika di New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, AS, 12 November 2018. REUTERS / Brendan McDermid
Dari Wall Street, tiga indeks utama meroket pada perdagangan awal pekan ini. Dow Jones Industrial Average (DJIA) melambung 1,46%, S&P 500 lompat 1,55%, dan Nasdaq Composite melesat 2,06%. 

Investor sepertinya memberi apresiasi kepada emiten ritel (baik toko fisik maupun online) karena peningkatan penjualan pada hari Thanksgiving alias Black Friday. Ini adalah kick-off musim belanja di Negeri Paman Sam, di mana berbagai toko memberikan diskon gila-gilaan yang membuat konsumen ikut menggila. 

Saham peritel Target melonjak 2,82%, Macy's lompat 1,72%, Home Depot naik 0,57%, dan Lowe's Companies melesat 1,71%. Peritel online menikmati apresiasi yang lebih besar, di mana Amazon meroket 5,28%. 

Menurut US National Retail Federation, Black Fiday tahun ini diperkirakan menghasilkan transaksi lebih dari US$ 6 miliar, naik 23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara untuk total musim belanja November-Desember tahun ini diperkirakan mampu meraup transaksi US$ 720,89 miliar. 

Bagi mereka yang melewatkan Black Friday, kini ada istilah baru yaitu Cyber Monday. Orang-orang yang tidak tahan berdesak-desakan atau mengantre sampai mendirikan tenda di depan toko kini bisa berbelanja secara online, seperti di Amazon. 

Menurut lembaga riset Planalytics, akan ada 75 juta pelanggan yang akan berbelanja dalam Cyber Monday. Nilai transaksi diperkirakan mencapai US$ 7,8 miliar. 

Namun untuk menghadapi Cyber Monday yang super sibuk, peritel harus benar-benar siap. Koneksi harus dipastikan selalu aman, jangan sampai ada gangguan di infrastruktur jaringan.  

Traffic yang tinggi tentu berpotensi membuat server menjadi bermasalah, dan ini harus dihindari demi kenyamanan konsumen. Hal ini sempat dialami oleh peritel alat-alat olahraga Lululemon dan penjual keperluan rumah tangga Lowe's Companies. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular