
Newsletter
Angin Surga dari Eropa Siap Lambungkan Pasar Indonesia?
Hidayat Setiaji & Raditya Hanung & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 November 2018 05:34

Sentimen ketiga adalah dari Italia, di mana pemerintah Negeri Pizza semakin membuka diri untuk berdialog soal rancangan anggaran 2019. Pemerintahan Perdana Menteri Giuseppe Conte kini tidak lagi ngotot menggolkan defisit anggaran 2,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB) untuk tahun depan.
"Saya rasa tidak ada yang kaku. Jika tujuannya adalah membuat ekonomi negara ini tumbuh, maka (defisit) bisa saja 2,2% atau 2,6%. Masalahnya bukan desimal, tetapi yang penting serius dan konkret," tutur Matteo Salvini, Wakil Perdana Menteri Italia, dikutip dari Reuters.
PM Conte dan Presiden Juncker sudah bertemu dalam sebuah jamuan makan malam di Brussel akhir pekan lalu. Keduanya sepakat untuk membahas rancangan anggaran yang memuaskan bagi kedua pihak.
"Brussel dan Roma akan bekerja sama dalam beberapa hari ke depan untuk mencapai kesepahaman dan mengutamakan solusi," kata Juru Bicara Uni Eropa Margaritis Schinas, dikutip dari Reuters.
Drama fiskal Italia yang tidak lagi tegang bisa membawa optimisme di pasar. Ada harapan Italia tidak lagi keukeuh mempertahankan anggaran yang ekspansif dan agresif sehingga terhindari dari risiko besar bernama krisis fiskal, seperti yang pernah mereka alami pada 2009-2010.
Dua kabar gembira dari Eropa itu berpotensi membuat investor berbunga-bunga. Setidaknya dua risiko besar yaitu Brexit dan fiskal Italia bisa dikesampingkan, sehingga bukan lagi saatnya bermain aman.
Diharapkan semangat investor untuk berburu aset-aset berisiko kembali membawa mereka masuk ke Indonesia. Jika arus modal asing kembali deras mengalir ke pasar keuangan Tanah Air, maka IHSG, rupiah, dan obligasi pemerintah akan mendapat bahan bakar untuk menguat.
(BERLANJUT KE HALAMAN 5)
(aji/aji)
"Saya rasa tidak ada yang kaku. Jika tujuannya adalah membuat ekonomi negara ini tumbuh, maka (defisit) bisa saja 2,2% atau 2,6%. Masalahnya bukan desimal, tetapi yang penting serius dan konkret," tutur Matteo Salvini, Wakil Perdana Menteri Italia, dikutip dari Reuters.
PM Conte dan Presiden Juncker sudah bertemu dalam sebuah jamuan makan malam di Brussel akhir pekan lalu. Keduanya sepakat untuk membahas rancangan anggaran yang memuaskan bagi kedua pihak.
"Brussel dan Roma akan bekerja sama dalam beberapa hari ke depan untuk mencapai kesepahaman dan mengutamakan solusi," kata Juru Bicara Uni Eropa Margaritis Schinas, dikutip dari Reuters.
Drama fiskal Italia yang tidak lagi tegang bisa membawa optimisme di pasar. Ada harapan Italia tidak lagi keukeuh mempertahankan anggaran yang ekspansif dan agresif sehingga terhindari dari risiko besar bernama krisis fiskal, seperti yang pernah mereka alami pada 2009-2010.
Dua kabar gembira dari Eropa itu berpotensi membuat investor berbunga-bunga. Setidaknya dua risiko besar yaitu Brexit dan fiskal Italia bisa dikesampingkan, sehingga bukan lagi saatnya bermain aman.
Diharapkan semangat investor untuk berburu aset-aset berisiko kembali membawa mereka masuk ke Indonesia. Jika arus modal asing kembali deras mengalir ke pasar keuangan Tanah Air, maka IHSG, rupiah, dan obligasi pemerintah akan mendapat bahan bakar untuk menguat.
(BERLANJUT KE HALAMAN 5)
(aji/aji)
Next Page
Simak Agenda dan Data Berikut Ini
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular