Newsletter

Semoga Kabar Baik dari Eropa Jadi Berkah Buat Indonesia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 November 2018 05:10
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (3)
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Namun, pelaku pasar perlu mewaspadai sentimen kelima yaitu hubungan AS-China yang kembali tegang. Perwakilan Dagang AS (USTR) dalam rekomendasinya menyatakan China gagal menekan praktik perdagangan tidak sehat seperti pencurian hak atas kekayaan intelektual atau pembatasan pemberian izin di bidang teknologi kepada pelaku usaha asing. 

"China belum mengubah perilaku tidak adil yang berpotensi menciptakan distorsi di pasar," tegas Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, mengutip Reuters. 

Beijing panas, tidak terima dengan tuduhan itu. Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, menegaskan bahwa tuduhan AS sama sekali tidak berdasar. 

"AS membuat tuduhan baru yang tak berdasar kepada China. Kami sangat tidak bisa menerimanya. Kami harap AS mencabut kata-kata dan perilaku yang menghancurkan hubungan bilateral kedua negara," sebut Gao dalam jumpa pers di Beijing, dilansir Reuters. 

Bila AS melakukan tindakan atas tuduhannya, Gao mengatakan China akan tetap menjaga kepentingannya. Menurutnya, tindakan AS selanjutnya bisa saja semakin merusak tata cara perdagangan dunia. 

"China akan mencermati langkah yang mungkin akan ditempuh AS. China siap melakukan langkah yang diperkukan untuk menjaga kedaulatan dan kepentingan negara," tegas Gao. 

Friksi AS-China yang kembali muncul meredupkan harapan pasar. Jika tensi masih tinggi seperti sekarang, jangan-jangan pertemuan Trump dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 nanti tidak menghasilkan apa-apa?  

Tanda tanya besar masih menyelimuti hubungan dagang AS-China. Artinya masih ada satu ketidakpastian besar yang bisa menjadi sentimen negatif yang menghancurkan mood pelaku pasar. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 5)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular