Newsletter

Ada Risiko Profit Taking, Waspadalah!

Hidayat Setiaji & Raditya Hanung & Yazid Muamar, CNBC Indonesia
08 November 2018 05:35
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)
Bursa Efek Indonesia (Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Sentimen ketiga adalah harga minyak, yang masih saja terkoreksi. Pada pukul 04:39 WIB, harga minyak jenis brent turun 0,14% sementara light sweet berkurang 0,92%. 

Penyebab penurunan harga si emas hitam adalah kenaikan suplai di AS. US Energy Information Administration (EIA) melaporkan cadangan minyak Negeri Adidaya naik 5,8 juta barel pada pekan lalu. Dua kali lipat dibandingkan ekspektasi pasar yang memperkirakan ada kenaikan 2,4 juta barel. 

Koreksi harga minyak bisa menjadi sentimen positif bagi rupiah, karena bisa mengurangi beban di neraca migas. Defisit neraca migas kerap kali menjadi biang kerok di neraca perdagangan dan transaksi berjalan (current account). 

Sentimen keempat, kali ini dari dalam negeri, adalah data cadangan devisa yang positif. Ekspektasi terhadap data ini sudah menjadi salah satu faktor pendorong kinerja pasar keuangan Indonesia.

Sekarang datanya sudah dirilis dan sesuai dengan ekspektasi. Rupiah akan semakin memiliki pijakan untuk menguat, karena tambahan kekuatan dari cadangan devisa.

Investor boleh percaya kepada rupiah, karena punya 'beking' yang lebih kuat. Kepercayaan investor ini bisa berujung kepada apresiasi nilai tukar rupiah. 

Sentimen kelima, masih dari dalam negeri, investor harus mewaspadai risiko ambil untung alias profit taking. Sejak awal November, IHSG sudah menguat signifikan 1,86% sementara rupiah terapresiasi tajam 3,64% di hadapan dolar AS dan yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun amblas 36,4 bps. 

Pada satu titik, sebagian pemilik modal akan merasa keuntungan yang didapat sudah cukup besar. Agar tidak 'kebakaran', bisa jadi mereka akan segera mencairkan keuntungan tersebut. Akibatnya adalah pasar keuangan Indonesia akan mengalami tekanan jual sehingga koreksi akan sulit dihindari.

Berbagai sentimen positif seperti pelemahan dolar AS, koreksi harga minyak, sampai data cadangan devisa memang berpotensi membuat IHSG dan rupiah melanjutkan penguatan. Namun pelaku pasar perlu waspada, karena risiko profit taking bisa saja datang hari ini.

Apalagi besok akan ada rilis data Neraca Pembayaran (NPI) yang terdiir dari transaksi berjalan serta transaksi modal dan finansial. Kemungkinan NPI dan transaksi berjalan kuartal III-2018 masih akan membukukan defisit, bahkan bisa jadi lebih dalam ketimbang kuartal II-2018.

Jadi meski cadangan devisa naik, tetapi pasokan valas di perekonomian dalam negeri sebenarnya masih seret. Utamanya pasokan dari ekspor-impor barang dan jasa yang dicerminkan dari transaksi berjalan, nilainya terus-menerus minus. Ini tentu akan menjadi sentimen negatif buat rupiah.

Oleh karena itu, ada kemungkinan sebagian investor akan melepas aset-aset berbasis rupiah sebelum pengumuman data NPI. Bisa jadi momentum pelepasan itu adalah hari ini. Waspadalah, waspadalah!

(BERLANJUT KE HALAMAN 5)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular