Newsletter

Nantikan Hasil Pemilu Sela AS dan Kabar Damai Dagang

Hidayat Setiaji & Raditya Hanung & Yazid Muamar, CNBC Indonesia
07 November 2018 05:59
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (1)
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Untuk perdagangan hari ini, pelaku pasar perlu menyimak sejumlah sentimen. Pertama tentunya kinerja Wall Street yang lumayan bagus. Semoga optimisme di Wall Street bisa menular sampai ke Asia, termasuk Indonesia. 

Sentimen kedua adalah damai dagang AS-China, yang juga berhasil membawa Wall Street finis di jalur hijau. Jika ada komentar positif lagi dari Washington atau Beijing, pelaku pasar akan semakin berbunga-bunga. 

Perang dagang AS-China adalah sebuah isu besar yang mempengaruhi perekonomian global. Maklum, keduanya adalah perekonomian terbesar di bumi saat ini. Jadi ketika AS dan China saling hambat dalam berdagang, maka akan ikut menghambat rantai pasok (suppy chain) dunia. Pertumbuhan ekonomi pun akan melambat. 

Oleh karena itu, ada harapan pertumbuhan ekonomi dunia akan tetap kencang ketika AS dan China berdamai. Dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, investor tentu optimistis dan pasar akan semarak. 

Sentimen ketiga adalah nilai tukar dolar AS, yang sepertinya masih akan tertekan. Pada pukul 05:11 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) melemah 0,06%.

Investor sepertinya masih ragu-ragu untuk membeli dolar AS, karena menunggu hasil pemilihan sela di Negeri Adidaya. Selain itu, damai dagang AS-China yang semakin nyata membuat investor mau mengambil risiko dan meninggalkan safe haven seperti dolar AS. 

Greenback semakin terbeban kala proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit) semakin positif. Menteri Urusan Brexit Inggris Dominic Raab memberi kabar baik usai sidang kabinet mingguan. Menurut seorang editor senior di BBC, Raab memberikan jempol kala ditanya seputar proses negosiasi Brexit. 

"Sepertinya kita sudah memasuki tahap di mana pasar meyakini kesepakatan Brexit sudah sangat dekat. Sentimen pun sudah tidak lagi negatif seperti beberapa pekan lalu," kata Manuel Oliveri, FX Strategist di Credit Agricole, mengutip Reuters. 

Jika dolar AS terus tertekan, maka rupiah punya kesempatan untuk kembali menguat. Apakah rupiah mampu kembali menjadi raja di Asia? Menarik untuk dinanti. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 4)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular