
Newsletter
Nantikan Hasil Pemilu Sela AS dan Kabar Damai Dagang
Hidayat Setiaji & Raditya Hanung & Yazid Muamar, CNBC Indonesia
07 November 2018 05:59

Dari Wall Street, tiga indeks utama kompak berakhir di zona hijau. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,68%, S&P 500 menguat 0,62%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,76%.
Namun sepertinya investor di bursa saham New York masih cenderung memilih bermain aman karena menunggu hasil pemilihan sela. Terlihat dari volume transaksi yang hanya melibatkan 6,85 miliar unit saham, cukup jauh di bawah rata-rata 20 hari perdagangan terakhir yaitu 8,7 miliar unit saham.
Pelaku pasar memperkirakan Partai Demokrat akan mengambil alih mayoritas kursi di House, setelah 2 tahun praktis tidak memiliki kekuatan. Sedangkan Partai Republik akan tetap menguasai Senat.
Menurut riset Refinitiv, dalam rentang 50 tahun terakhir pelaku pasar lebih menyukai komposisi parlemen yang merata, tidak dikuasai oleh satu kubu. Indeks S&P 500 rata-rata tumbuh 11% ketika Partai Republik dan Partai Demokrat sama-sama punya suara di parlemen. Sementara jika Demokrat berhasil menguasai House dan Senat, maka rata-rata pertumbuhannya adalah 10%.
"Secara tradisional, gridlock (Partai Republik dan Partai Demokrat sama kuat) sepertinya memang baik untuk pasar," ujar Mike O'Rouke, Chief Market Strategist di JonesTrading, mengutip Reuters.
Saat Partai Demokrat menguasai House, maka diharapkan akan ada 'penyaring' sebelum sebuah kebijakan masuk ke Senat sehingga lebih rasional. Sementara Senat yang masih dikuasai Partai Republik tetap akan condong ke kebijakan yang pro pertumbuhan ekonomi seperti pemotongan pajak, deregulasi, dan sebagainya. Artinya, tidak akan ada perubahan arah kebijakan yang signifikan dan yang namanya kepastian tentu disukai pelaku pasar.
"Trump secara personal mungkin kontroversial. Akan tetapi, pasar menyukai agenda-agendanya. Kalau itu berlanjut, pasar akan sangat senang," kata Stephen Massocca, Senior Vice President di Wedbush Securities, dikutip dari Reuters.
Namun kalau sampai Partai Demokrat berkuasa di House dan Senat, maka bisa dibilang akan terjadi huru-hara di Washington. Setiap kebijakan Trump kemungkinan akan mendapat resistensi, bahkan bakal lebih banyak upaya untuk mendongkelnya dari kursi kepresidenan. Pemerintahan tidak akan berjalan efektif karena hanya diisi oleh politicking.
Meski investor masih wait and see hasil pemilihan sela, tetapi ada optimisme karena damai dagang AS-China kelihatannya kian dekat. Wang Qishan, Wakil Presiden China, menegaskan bahwa Beijing siap berdiskusi dan bekerja dengan Washington untuk menyelesaikan friksi dagang.
"China dan AS tentu berharap ada peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan. China siap berunding dengan AS atas kesepakatan bersama untuk menyelesaikan berbagai isu di bidang tersebut. Sikap negatif dan kemarahan bukanlah cara yang baik untuk menyelesaikan masalah, tidak bisa juga dengan membatasi diri. Itu hanya memperparah turbulensi di pasar global," papar Wang dalam pidato di Singapura, dikutip dari South China Morning Post.
Akibatnya, saham-saham sektor industri (yang mengandalkan China sebagai pasar ekspor utama) melaju kencang. Saham Boeing melesat 1,24%, Caterpillar melonjak 2,31%, dan 3M lompat 1,06%.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Namun sepertinya investor di bursa saham New York masih cenderung memilih bermain aman karena menunggu hasil pemilihan sela. Terlihat dari volume transaksi yang hanya melibatkan 6,85 miliar unit saham, cukup jauh di bawah rata-rata 20 hari perdagangan terakhir yaitu 8,7 miliar unit saham.
Pelaku pasar memperkirakan Partai Demokrat akan mengambil alih mayoritas kursi di House, setelah 2 tahun praktis tidak memiliki kekuatan. Sedangkan Partai Republik akan tetap menguasai Senat.
Menurut riset Refinitiv, dalam rentang 50 tahun terakhir pelaku pasar lebih menyukai komposisi parlemen yang merata, tidak dikuasai oleh satu kubu. Indeks S&P 500 rata-rata tumbuh 11% ketika Partai Republik dan Partai Demokrat sama-sama punya suara di parlemen. Sementara jika Demokrat berhasil menguasai House dan Senat, maka rata-rata pertumbuhannya adalah 10%.
"Secara tradisional, gridlock (Partai Republik dan Partai Demokrat sama kuat) sepertinya memang baik untuk pasar," ujar Mike O'Rouke, Chief Market Strategist di JonesTrading, mengutip Reuters.
Saat Partai Demokrat menguasai House, maka diharapkan akan ada 'penyaring' sebelum sebuah kebijakan masuk ke Senat sehingga lebih rasional. Sementara Senat yang masih dikuasai Partai Republik tetap akan condong ke kebijakan yang pro pertumbuhan ekonomi seperti pemotongan pajak, deregulasi, dan sebagainya. Artinya, tidak akan ada perubahan arah kebijakan yang signifikan dan yang namanya kepastian tentu disukai pelaku pasar.
"Trump secara personal mungkin kontroversial. Akan tetapi, pasar menyukai agenda-agendanya. Kalau itu berlanjut, pasar akan sangat senang," kata Stephen Massocca, Senior Vice President di Wedbush Securities, dikutip dari Reuters.
Namun kalau sampai Partai Demokrat berkuasa di House dan Senat, maka bisa dibilang akan terjadi huru-hara di Washington. Setiap kebijakan Trump kemungkinan akan mendapat resistensi, bahkan bakal lebih banyak upaya untuk mendongkelnya dari kursi kepresidenan. Pemerintahan tidak akan berjalan efektif karena hanya diisi oleh politicking.
Meski investor masih wait and see hasil pemilihan sela, tetapi ada optimisme karena damai dagang AS-China kelihatannya kian dekat. Wang Qishan, Wakil Presiden China, menegaskan bahwa Beijing siap berdiskusi dan bekerja dengan Washington untuk menyelesaikan friksi dagang.
"China dan AS tentu berharap ada peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan. China siap berunding dengan AS atas kesepakatan bersama untuk menyelesaikan berbagai isu di bidang tersebut. Sikap negatif dan kemarahan bukanlah cara yang baik untuk menyelesaikan masalah, tidak bisa juga dengan membatasi diri. Itu hanya memperparah turbulensi di pasar global," papar Wang dalam pidato di Singapura, dikutip dari South China Morning Post.
Akibatnya, saham-saham sektor industri (yang mengandalkan China sebagai pasar ekspor utama) melaju kencang. Saham Boeing melesat 1,24%, Caterpillar melonjak 2,31%, dan 3M lompat 1,06%.
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular