Newsletter

Cermati Pemilu Sela di AS Sampai Penurunan Keyakinan Konsumen

Hidayat Setiaji & Yazid Muamar & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
06 November 2018 05:35
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Sentimen keempat adalah harga komoditas, khususnya minyak. Meski sanksi AS kepada Iran sudah berlaku, nyatanya harga si emas hitam malah turun. Pada pukul 05:01 WIB, harga minyak jenis brent merosot 0,25% sementara light sweet minus 0,73%. 

Ternyata kekhawatiran kekurangan pasokan minyak di pasar dunia belum terbukti. Sebab, AS memberi keringanan kepada delapan negara untuk tetap boleh membeli minyak dari Negeri Persia. Delapan negara tersebut adalah China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, India, Turki, Italia, dan Yunani. 

Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri AS, mengatakan bahwa pengecualian itu diberikan karena negara-negara tersebut sudah mengurangi impor minyak dari Iran selama 6 bulan terakhir. Selain itu, AS juga tidak mau harga minyak langsung naik tidak karuan gara-gara sanksi ini. 

"Saya bisa saja memotong pasokan minyak Iran menjadi nol dengan segera. Namun itu akan menimbulkan shock di pasar. Saya tidak mau membuat harga minyak naik," tegas Pompeo, dikutip dari Reuters. 

Koreksi harga minyak bisa menjadi sentimen negatif bagi IHSG, karena membuat emiten-emiten migas dan pertambangan kurang mendapat apresiasi. Namun ini malah berdampak baik bagi rupiah karena penurunan harga minyak akan menurunkan biaya impor migas. Neraca migas yang defisit sangat dalam menjadi penyebab defisit yang terjadi di transaksi berjalan (current account) sehingga pasokan valas menjadi terbatas dan rupiah sulit menguat. 

Sentimen kelima, kali ini dari dalam negeri, adalah rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Oktober 2018 yang sebesar 119,2. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 122,4.  

Secara bulanan, IKK Oktober 2018 terkoreksi 2,61%. Sedangkan secara tahunan, IKK turun 1,24%. IKK Oktober 2018 merupakan yang terendah dalam 20 bulan terakhir, atau sejak Februari 2017.  

Pada September, IKK masih mampu bergerak naik disokong oleh pembukaan lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di di berbagai Kementerian dan Lembaga yang mencapai 238.000 formasi. Termasuk dibukanya sejumlah lowongan di BUMN dan perusahaan swasta. Setelah momen itu berlalu, praktis sudah tidak ada lagi yang mampu mengangkat keyakinan konsumen.  

Rilis data ini bisa menjadi sinyal bahwa konsumsi masyarakat mulai mengendur pada kuartal IV-2018. Seiring konsumsi menyumbang 50% dari pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), maka pertumbuhan ekonomi Indonesia berisiko semakin melambat.  

(BERLANJUT KE HALAMAN 5)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular