Update Polling CNBC Indonesia

Konsensus Pasar: Inflasi Oktober 0,17% MtM, 3,04% YoY

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 October 2018 09:20
Waspadai Inflasi Selepas Oktober
Ilustrasi Pasar Tradisional (CNBC Indonesia)
Juniman, Ekonom Maybank Indonesia, menambahkan bahwa tekanan inflasi pada Oktober juga bersumber dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi. Pada 10 Oktober, harga Pertamax Series di mana harga Pertamax naik menjadi Rp 10.400/liter, Pertamax Turbo naik ke Rp 12.250/liter, Pertamina Dex naik ke Rp 11.850/liter, Dexlite naik menjadi Rp 10.500/liter, dan Biosolar non-subsidi naik ke Rp 9.800/liter.

"Depresiasi rupiah juga mempengaruhi inflasi dari sisi impor," ujar Juniman. Sebagai catatan, rupiah anjlok sampai 2,11% secara point-to-point di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) selama Oktober. 

 

Pada akhir 2018, Juniman memperkirakan inflasi berada di 3,9%. Sedangkan inflasi inti diramal di 2,87%. 

Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas, juga memperingatkan bahwa tekanan inflasi setelah Oktober akan lebih terasa. Dalam 3 tahun terakhir, inflasi memang rendah pada Oktober sebelum kemudian meninggi pada November dan Desember. 

"Cuaca yang sulit diprediksi akan mempengaruhi pasokan pangan sehingga memberi tekanan inflasi. Namun inflasi sampai akhir 2018 masih terkendali, kami perkirakan di 3,4%," kata Satria. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular