
Newsletter
Wall Street Bangkit, Mampukah IHSG Mengikuti?
Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
26 October 2018 05:52

Untuk perdagangan hari ini, sejumlah sentimen siap mewarnai jalannya perdagangan. Pertama tentu saja Wall Street yang sudah kembali hijau. Diharapkan optimisme dari bursa saham New York menular sampai ke Asia, termasuk Indonesia. Apabila bursa Asia merepons positif perkembangan di Wall Street, maka IHSG berpeluang melanjutkan perjalanan di jalur hijau.
Sentimen kedua adalah hasil rapat Bank Sentral Uni Eropa (ECB). Seperti yang sudah diperkirakan, Mario Draghi dan kolega mempertahankan suku bunga acuan 0%. ECB akan mempertahankan suku bunga sampai setidaknya musim panas (tengah tahun) 2019 dan bahkan selama mungkin jika diperlukan.
ECB juga mengumumkan mulai mengurangi pembelian surat-surat berharga (tapering off) dari EUR 30 miliar menjadi EUR 15 miliar per bulan. Stimulus moneter ECB rencananya berakhir pada Desember 2018.
Semua ini sudah sesuai dengan ekspektasi, tidak ada kejutan. Namun pernyataan Draghi di saat konferensi pers memberikan nuansa yang berbeda. Dia menyatakan bahwa perekonomian Benua Biru sedang menghadapi tiga tantangan besar yaitu fiskal Italia yang ekspansif, Brexit, dan perang dagang AS vs China yang dampaknya mengglobal.
"Memang ada sejumlah ketidakpastian. Ada momentum yang melemah, tapi tidak ada perlambatan (downturn)," tegas Draghi, mengutip Reuters.
Menurut Draghi, ketiga risiko tersebut masih bisa diatasi. Namun kerentanan masih akan tetap tinggi dalam beberapa waktu ke depan sehingga kewaspadaan tidak boleh mengendur.
(BERLANJUT KE HALAMAN 4) (aji/aji)
Sentimen kedua adalah hasil rapat Bank Sentral Uni Eropa (ECB). Seperti yang sudah diperkirakan, Mario Draghi dan kolega mempertahankan suku bunga acuan 0%. ECB akan mempertahankan suku bunga sampai setidaknya musim panas (tengah tahun) 2019 dan bahkan selama mungkin jika diperlukan.
ECB juga mengumumkan mulai mengurangi pembelian surat-surat berharga (tapering off) dari EUR 30 miliar menjadi EUR 15 miliar per bulan. Stimulus moneter ECB rencananya berakhir pada Desember 2018.
Semua ini sudah sesuai dengan ekspektasi, tidak ada kejutan. Namun pernyataan Draghi di saat konferensi pers memberikan nuansa yang berbeda. Dia menyatakan bahwa perekonomian Benua Biru sedang menghadapi tiga tantangan besar yaitu fiskal Italia yang ekspansif, Brexit, dan perang dagang AS vs China yang dampaknya mengglobal.
"Memang ada sejumlah ketidakpastian. Ada momentum yang melemah, tapi tidak ada perlambatan (downturn)," tegas Draghi, mengutip Reuters.
Menurut Draghi, ketiga risiko tersebut masih bisa diatasi. Namun kerentanan masih akan tetap tinggi dalam beberapa waktu ke depan sehingga kewaspadaan tidak boleh mengendur.
(BERLANJUT KE HALAMAN 4) (aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular