
Newsletter
Waspadai Kasus Khasshogi Sampai Defisit Current Account
Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
24 October 2018 06:06

Dari Wall Street, tiga indeks utama ditutup di jalur merah. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,5%, S&P 500 minus 0,55%, dan Nasdaq Composite berkurang 0,32%.
Laporan keuangan emiten sebenarnya cukup oke. Namun proyeksi ke depan yang agak suram membuat investor khawatir dan memutuskan keluar dari bursa saham New York.
Hari ini, giliran saham-saham sektor industrial yang mengalami tekanan jual. Indeks saham sektor industial di DJIA anjlok sampai 2.25%.
Saham Caterpillar terjun bebas 7,56%. Padahal emiten alat berat ini mampu membukukan laba per saham (Earnings per Share/EPS) US 2,86 pada kuartal III-2018. Lebih tinggi ketimbang kuartal sebelumnya yaitu US$ 1,95 dan juga konsensus pasar yang dihimpun Refinitiv yang sebesar US$ 2,85.
Namun investor menghukum emiten ini karena pesimistis terhadap masa depannya. Untuk keseluruhan 2018, perseroan memperkirakan EPS berada di kisaran US$ 11-12, tidak berubah dibandingkan proyeksi Juli.
Ini memberi sinyal bahwa laba Caterpillar sudah mentok, tidak bisa didongkrak lagi. Investor pun semakin khawatir terhadap dampak perang dagang dengan China yang mulai dirasakan sektor swasta.
Maklum, China adalah pasar ekspor terbesar bagi Caterpillar. Jika ada hambatan untuk masuk ke pasar Negeri Tirai Bambu, laba Caterpillar tentu akan terancam.
Saham emiten industrial lain yang melemah dalam adalah 3M, yaitu minus 4,37%. Produsen label Post-It ini memperkirakan EPS untuk keseluruhan 2018 di kisaran US$ 9,9-10, turun dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu US$ 10,2-10,45. Penyebabnya adalah dolar AS yang terlalu kuat sehingga memukul kinerja 3M di pasar ekspor.
Pelaku pasar berharap laporan keuangan yang mengecewakan hari ini bisa tertutupi kala raksasa-raksasa teknologi menyampaikan kinerja mereka. Pekan ini, perusahaan yang akan melaporkan laporan keuangan adalah Microsoft, Intel, dan Alphabet (induk usaha Google).
(aji/aji)
Laporan keuangan emiten sebenarnya cukup oke. Namun proyeksi ke depan yang agak suram membuat investor khawatir dan memutuskan keluar dari bursa saham New York.
Hari ini, giliran saham-saham sektor industrial yang mengalami tekanan jual. Indeks saham sektor industial di DJIA anjlok sampai 2.25%.
Saham Caterpillar terjun bebas 7,56%. Padahal emiten alat berat ini mampu membukukan laba per saham (Earnings per Share/EPS) US 2,86 pada kuartal III-2018. Lebih tinggi ketimbang kuartal sebelumnya yaitu US$ 1,95 dan juga konsensus pasar yang dihimpun Refinitiv yang sebesar US$ 2,85.
Namun investor menghukum emiten ini karena pesimistis terhadap masa depannya. Untuk keseluruhan 2018, perseroan memperkirakan EPS berada di kisaran US$ 11-12, tidak berubah dibandingkan proyeksi Juli.
Ini memberi sinyal bahwa laba Caterpillar sudah mentok, tidak bisa didongkrak lagi. Investor pun semakin khawatir terhadap dampak perang dagang dengan China yang mulai dirasakan sektor swasta.
Maklum, China adalah pasar ekspor terbesar bagi Caterpillar. Jika ada hambatan untuk masuk ke pasar Negeri Tirai Bambu, laba Caterpillar tentu akan terancam.
Saham emiten industrial lain yang melemah dalam adalah 3M, yaitu minus 4,37%. Produsen label Post-It ini memperkirakan EPS untuk keseluruhan 2018 di kisaran US$ 9,9-10, turun dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu US$ 10,2-10,45. Penyebabnya adalah dolar AS yang terlalu kuat sehingga memukul kinerja 3M di pasar ekspor.
Pelaku pasar berharap laporan keuangan yang mengecewakan hari ini bisa tertutupi kala raksasa-raksasa teknologi menyampaikan kinerja mereka. Pekan ini, perusahaan yang akan melaporkan laporan keuangan adalah Microsoft, Intel, dan Alphabet (induk usaha Google).
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular