Newsletter

Cermati Data Neraca Dagang dan Peluang Damai Dagang AS-China

Hidayat Setiaji & Raditya Hanung & Yazid Muamar, CNBC Indonesia
15 October 2018 05:09
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (1)
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen. Pertama adalah kebangkitan Wall Street pada akhir pekan lalu. Diharapkan kebangkitan ini mampu melecut semangat bursa Asia untuk mencapai prestasi serupa. 

Kedua, pelaku pasar perlu mencermati perkembangan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS. Kenaikan yield obligasi pemerintah Presiden Donald Trump ini menjadi biang keladi pelemahan pasar keuangan dunia pekan lalu. 

Pada 15 Oktober waktu setempat, pemerintah AS kembali melelang obligasi. Kali ini adalah tenor jangka pendek yaitu 13 dan 26 pekan. Untuk tenor 13 pekan, target indikatif yang ditetapkan adalah US$ 45 miliar sementara untuk 26 pekan targetnya US$ 39 miliar. 

Jelang lelang, biasanya investor 'membanting' obligasi dengan melakukan aksi pelepasan secara masal. Tujuannya adalah agar harga instrumen ini turun dan yield-nya naik. 

Ini sudah mulai terlihat di mana akhir pekan lalu ada pergerakan yield ke atas, meski belum signifikan. Untuk tenor 13 pekan, yield naik 0,47 basis poin (bps) ke 2,2707% sementara untuk yang 26 pekan naik 0,21 bps ke 2,4444%. 

Semakin dekat menuju lelang biasanya aksi pelepasan ini semakin agresif sehingga yield terus terdongkak. Kala yield di pasar sekunder naik, maka penawaran kupon dalam lelang akan terkerek ke atas.  

Dengan penawaran kupon yang menggiurkan, permintaan terhadap obligasi akan naik. Tidak hanya obligasi, permintaan terhadap dolar AS juga akan naik karena butuh mata uang ini untuk membeli obligasi. 

Artinya, lagi-lagi arus modal akan tersedot ke pasar obligasi dan valas Negeri Adidaya. Jika terjadi, maka situasi ini tentu sangat tidak menguntungkan bagi IHSG dan rupiah. 

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular