Newsletter

Awas, Wall Street 'Kebakaran'!

Hidayat Setiaji & Raditya Hanung & Yazid Muamar, CNBC Indonesia
11 October 2018 05:40
Wall Street 'Kebakaran'
Perdagagan Saham di Wall Street (REUTERS/Brendan McDermid)
Kabar mengejutkan datang dari Wall Street, di mana tiga indeks utama terperosok sangat dalam. Dow Jones Industrial Average (DJIA) ambrol 3,15%, S&P 500 jatuh 3,29%, dan Nasdaq Composite amblas 4,44%. Wall Street 'kebakaran'.

Penyebab kejatuhan bursa saham New York adalah kembali bersinarnya pasar obligasi negara AS. Hari ini, pemerintah AS melelang obligasi bertenor 3 dan 10 tahun. Hasilnya positif karena sesuai dengan target indikatif. 

Untuk tenor 3 tahun, jumlah yang dimenangkan adalah US$ 36 miliar. Sedangkan untuk tenor 10 tahun, pemerintah AS menyerap US$ 23 miliar. 

Yield rata-rata tertimbang untuk tenor 3 tahun adalah 2,989%, tertinggi sejak Mei 2007. Sementara yield rata-rata tertimbang untuk tenor 10 tahun adalah 3,225%, tertinggi sejak Mei 2011. Siapa yang tidak tertarik? 

Arus modal yang terkonsentrasi ke pasar obligasi membuat Wall Street ditinggalkan. Kekurangan 'darah', koreksi tajam tidak terhindarkan. 

Selain itu, investor juga mencemaskan prospek pertumbuhan ekonomi AS. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam pada 2019 sebesar 2,5%, lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu 2,7%.  

Penyebab perlambatan ini adalah perang dagang dengan China yang belum menunjukkan tanda-tanda ada solusi dalam waktu dekat. Kemudian, kenaikan suku bunga acuan yag agresif juga menghambat pertumbuhan ekonomi. 

"Pelaku pasar melihat bahwa kenaikan suku bunga acuan akan berdampak ke ekonomi sehari-hari seperti bunga kredit perumahan, kendaraan, dan sebagainya. Sepertinya kita akan melihat pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat," kata Mona Mahajan, Investment Strategist di Allianz Global Investors yang berbasis di New York, seperti diberitakan Reuters. 

Melihat ada risiko perlambatan ekonomi, pelaku pasar juga memilih bermain aman. Tidak hanya obligasi, bahkan emas pun menjadi tujuan untuk mengamankan investasi. Pada pukul 04:33 WIB, harga emas internasional naik 0,44% karena tingginya permintaan. 

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular