Newsletter

Duh, Data Ekonomi AS Kinclong Lagi...

Raditya Hanung & Hidayat Setiaji & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
05 October 2018 05:25
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Sentimen ketiga adalah harga minyak. Beberapa hari terakhir, harga si emas hitam melesat dan mencapai titik tertinggi sejak 2014. Namun pagi ini, koreksi mulai terjadi. 

Pada pukul 04:48 WIB, harga minyak jenis brent anjlok 1,59% sementara light sweet ambrol 2,33%. Reli harga yang terjadi sebelumnya menggoda investor untuk mencairkan laba, minyak terhempas ambil untung. 

Namun ambil untung tentu ada pemicunya. Kebetulan memang ada hal yang cocok untuk dijadikan alasan melepas komoditas ini. 

Mengutip Reuters, laporan Genscape menyebutkan cadangan minyak AS pada pekan yang berakhir September 2018 naik sekitar 1,7 juta barel. Pasokan minyak akan bertambah, sehingga wajar jika harga bergerak ke bawah. 

Selain itu, ada kabar bahwa Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC) mampu menaikkan produksi hingga 1,3 juta barel/hari sebagai kompensasi jika pasokan dari Iran menipis seiring sanksi yang diterapkan AS. Lagi-lagi ada potensi kenaikan pasokan yang membuat harga turun. 

Sentimen keempat, kali ini dari dalam negeri, adalah rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). Bank Indonesia (BI) mencatat IKK periode September sebesar 122,4. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 121,6.  

Secara bulanan (month-to-month/MtM), IKK tumbuh 0,66%. Pencapaian ini bisa dibilang agak melegakan, karena pada Agustus, IKK jeblok ke level terendahnya tahun ini. Kekhawatiran bahwa konsumsi masyarakat merosot pasca lebaran kini bisa agak mereda. 

Data ini bisa menjadi angin segar bagi saham-saham barang konsumsi. Tidak hanya barang konsumsi, berbagai sektor pun akan menerima imbasnya seperti manufaktur sampai keuangan. Diharapkan ini bisa mendorong IHSG secara keseuruhan. 

NEXT

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular