
Newsletter
AS-China Siap 'Gencatan Senjata'?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 September 2018 05:40

Untuk perdagangan hari ini, investor perlu mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentunya kinerja Wall Street yang meski mixed tetapi cenderung menguat. Semoga Wall Street dapat menjadi inspirasi bagi bursa saham Asia untuk kembali ke zona hijau, termasuk IHSG.
Kedua adalah aura damai dagang AS-China. Investor perlu terus memonitor perkembangan kabar yang menciptakan euforia di Wall Street ini.
"Dialog dagang AS-China bertujuan untuk memulihkan hubungan ekonomi bilateral," ujar seorang sumber di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Jika sampai ada konfirmasi, atau minimal tidak ada bantahan, maka kabar ini juga bisa menjadi pendorong pasar keuangan Asia. Optimisme akan merebak dan risk appetite akan kembali. Aset-aset berisiko di negara berkembang bisa kembali dilirik, dan ini tentu menguntungkan bagi IHSG dan rupiah.
Sepertinya investor memang sudah memasang mode risk off, berani mengambil risiko. Ini terlihat dari dolar AS yang mengalami tekanan. Pada pukul 05:03 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama) melemah sampai 0,44%.
Dolar AS terpeleset karena arus modal yang mulai meninggalkannya. Hawa damai dagang berhasil menciptakan keberanian pelaku pasar untuk keluar dari zona nyaman di safe haven dan berani mengambil risiko.
Apabila sikap risk off in terus bertahan, maka pasar keuangan Indonesia boleh bersiap untuk menerima aliran modal. IHSG dan rupiah akan mendapat berkah.
(aji/aji)
Kedua adalah aura damai dagang AS-China. Investor perlu terus memonitor perkembangan kabar yang menciptakan euforia di Wall Street ini.
"Dialog dagang AS-China bertujuan untuk memulihkan hubungan ekonomi bilateral," ujar seorang sumber di Gedung Putih, mengutip Reuters.
Jika sampai ada konfirmasi, atau minimal tidak ada bantahan, maka kabar ini juga bisa menjadi pendorong pasar keuangan Asia. Optimisme akan merebak dan risk appetite akan kembali. Aset-aset berisiko di negara berkembang bisa kembali dilirik, dan ini tentu menguntungkan bagi IHSG dan rupiah.
Sepertinya investor memang sudah memasang mode risk off, berani mengambil risiko. Ini terlihat dari dolar AS yang mengalami tekanan. Pada pukul 05:03 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama) melemah sampai 0,44%.
Dolar AS terpeleset karena arus modal yang mulai meninggalkannya. Hawa damai dagang berhasil menciptakan keberanian pelaku pasar untuk keluar dari zona nyaman di safe haven dan berani mengambil risiko.
Apabila sikap risk off in terus bertahan, maka pasar keuangan Indonesia boleh bersiap untuk menerima aliran modal. IHSG dan rupiah akan mendapat berkah.
(aji/aji)
Pages
Most Popular