
Newsletter
AS-China Siap 'Gencatan Senjata'?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 September 2018 05:40

Dari Wall Street, tiga indeks utama berakhir variatif. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,11%, S&P 500 bertambah 0,03%, tetapi Nasdaq Composite terkoreksi 0,26%.
Koreksi Nasdaq disebabkan oleh penurunan saham Apple. Setelah kemarin naik di kisaran 2%, hari ini saham Apple turun 1,24%.
Seperti yang sudah ditunggu-tunggu, Apple memperkenalkan iPhone terbarunya yaitu XS (dibaca Ten S) dalam sebuah acara di California. Dari sisi tampilan, XS adalah iPhone paling besar yang pernah dibuat dengan layar 5,8 inci. Varian lainnya yaitu XS Max bahkan punya layar 6,5 inci.
Tidak hanya iPhone, Apple pun memperkenalkan Apple Watch seri terbaru yang dilengkapi fitur pendeteksi detak jantung penggunanya. Jam tangan ini akan memberi sinyal jika sang pengguna mengalami masalah jantung.
Namun selain layar besar untuk seri XS dan pendeteksi detak jantung untuk Apple Watch, tidak ada gebrakan yang ditawarkan oleh perusahaan yang dibesarkan oleh mendiang Steve Jobs ini. Oleh karena itu, investor malah merespons negatif dan melepas saham Apple.
"Sepertinya Wall Street justru mengantuk saat perkenalan iPhone, iWatch, dan iOS12. Investor bosan," ujar Daniel Morgen, Wakil Presiden di Synovus Trust Company yang berbasis di Atlanta, dikutip dari Reuters.
DJIA dan S&P 500 masih mampu mencetak penguatan karena ada harapan damai dagang antara AS dan China. Reuters mengabarkan bahwa Washington telah mengontak Beijing untuk membahas rencana dialog perdagangan.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin diberitakan telah mengirim undangan kepada sejumlah pejabat teras di China, termasuk Perdana Menteri Liu He, untuk bicara soal isu-isu perdagangan. Sumber di lingkaran Gedung Putih mengungkapkan, waktu dan tempat pertemuan belum terlalu terlihat. Namun kemungkinan terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama.
AS dan China baru mau bicara saja, belum ada perdamaian, pelaku pasar sudah bahagia. Saham-saham emiten yang mengandalkan China sebagai pasar ekspor utama pun mendapat apresiasi. Saham Boeing melesat 2,36% dan Caterpillar naik 1,58%.
(aji/aji)
Koreksi Nasdaq disebabkan oleh penurunan saham Apple. Setelah kemarin naik di kisaran 2%, hari ini saham Apple turun 1,24%.
Seperti yang sudah ditunggu-tunggu, Apple memperkenalkan iPhone terbarunya yaitu XS (dibaca Ten S) dalam sebuah acara di California. Dari sisi tampilan, XS adalah iPhone paling besar yang pernah dibuat dengan layar 5,8 inci. Varian lainnya yaitu XS Max bahkan punya layar 6,5 inci.
Tidak hanya iPhone, Apple pun memperkenalkan Apple Watch seri terbaru yang dilengkapi fitur pendeteksi detak jantung penggunanya. Jam tangan ini akan memberi sinyal jika sang pengguna mengalami masalah jantung.
Namun selain layar besar untuk seri XS dan pendeteksi detak jantung untuk Apple Watch, tidak ada gebrakan yang ditawarkan oleh perusahaan yang dibesarkan oleh mendiang Steve Jobs ini. Oleh karena itu, investor malah merespons negatif dan melepas saham Apple.
"Sepertinya Wall Street justru mengantuk saat perkenalan iPhone, iWatch, dan iOS12. Investor bosan," ujar Daniel Morgen, Wakil Presiden di Synovus Trust Company yang berbasis di Atlanta, dikutip dari Reuters.
DJIA dan S&P 500 masih mampu mencetak penguatan karena ada harapan damai dagang antara AS dan China. Reuters mengabarkan bahwa Washington telah mengontak Beijing untuk membahas rencana dialog perdagangan.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin diberitakan telah mengirim undangan kepada sejumlah pejabat teras di China, termasuk Perdana Menteri Liu He, untuk bicara soal isu-isu perdagangan. Sumber di lingkaran Gedung Putih mengungkapkan, waktu dan tempat pertemuan belum terlalu terlihat. Namun kemungkinan terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama.
AS dan China baru mau bicara saja, belum ada perdamaian, pelaku pasar sudah bahagia. Saham-saham emiten yang mengandalkan China sebagai pasar ekspor utama pun mendapat apresiasi. Saham Boeing melesat 2,36% dan Caterpillar naik 1,58%.
(aji/aji)
Pages
Most Popular