Newsletter

Selamat Tahun Baru Hijriah! Setelah Libur, Mau ke Mana IHSG?

Raditya Hanung & Hidayat Setiaji & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 September 2018 05:53
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (1)
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Untuk perdagangan hari ini, investor perlu mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentunya kabar positif dari Wall Street, di mana tiga indeks utama berhasil membukukan penguatan. Diharapkan kabar baik ini melecut semangat bursa saham Asia untuk kembali ke zona hijau, termasuk IHSG. 

Sentimen kedua adalah seputar perang dagang AS vs China. Pelaku pasar perlu hati-hati, karena perkembangannya masih negatif. 

Beijing telah melapor kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengenai kebijakan AS yang dianggap merugikan, yaitu bea masuk anti-dumping, terhadap berbagai produk Negeri Tirai Bambu. China mengeluh karena kebijakan ini merugikan mereka hingga US$ 7,04 miliar per tahun. Oleh karena itu, China meminta restu kepada WTO untuk menerapkan kebijakan serupa dengan nilai yang sama bagi produk-produk made in USA

Perkembangan ini kian memanaskan friksi dagang Washington-Beijing. Perang dagang AS-China adalah isu yang sangat dipantau oleh pelaku pasar dunia, karena bisa menentukan nasib pertumbuhan ekonomi global. Jika hubungan AS-China terus memburuk dan saling hambat dalam perdagangan, maka dampaknya adalah kepada seluruh negara di dunia. 

Oleh karena itu, investor akan cenderung bermain aman saat tensi perang dagang meninggi. Aset-aset berisiko, apalagi di negara berkembang, akan ditanggalkan dan investor berlindung di bawah naungan safe haven.  

Apa itu? Dolar AS. 

Indonesia perlu waspada karena sentimen perang dagang bisa menyerang kapan saja. Sentimen ini bisa membuat IHSG dan rupiah terpeleset, sementara dolar AS melesat. 

Selain AS-China, investor juga perlu memantau perkembangan negosiasi dagang AS- Kanada. Setelah beberapa kali mentok, Kanada masih mencoba mendekati AS untuk mencapai kesepakatan terkait Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). 

Pada 11 September waktu AS, Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland lagi-lagi datang ke Washington untuk memimpin delegasi Negeri Daun Maple. Seorang sumber yang mengetahui secara langsung terkait diskusi AS-Kanada tersebut memberitahu CBC News bahwa Ottawa ingin mencapai kesepakatan sesegera mungkin, karena NAFTA akan semakin sulit terwujud jika diskusi dengan AS tidak kunjung rampung. Sumber tersebut juga menyatakan bahwa Kanada ingin menyelesaikan dialog sebelum batas akhir bulan yang ditetapkan oleh AS. 

Jika perundingan ini bernasib sama dengan yang sebelumnya yaitu nol besar, maka pelaku pasar lagi-lagi terpaksa bermain aman. Namun bila ada pertanda AS-Kanada akan menyepakati sesuatu, maka pelaku pasar bisa dilanda euforia dan berani mengambil risiko sehingga menjadi kabar baik bagi IHSG dan rupiah. 

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular