Newsletter

Saat Turki dan Argentina Disorot, Indonesia Pun Demikian

Raditya Hanung & Hidayat Setiaji & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
07 September 2018 06:30
Isu Perdagangan Jadi Beban Wall Street
Foto: REUTERS/Andrew Kelly
Dari Wall Streer, tiga indeks utama berakhir variatif. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik tipis 0,08%, S&P 500 terkoreksi 0,36%, dan Nasdaq Composite berkurang 0,93%. 

Investor di bursa saham New York terlihat grogi akibat isu perang dagang AS-China. Jelang berakhirnya tahapan dengar pendapat untuk pengenaan bea masuk baru bagi produk-produk China, investor terus menunggu dengan cemas. 

"Jika AS menerapkan bea masuk baru, maka China terpaksa melakukan langkah pembalasan yang diperlukan," tegas Gao Feng, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, mengutip Reuters. 

Ketika friksi dagang AS-China semakin intens, pasar khawatir perdagangan dunia akan terpengaruh. Maklum, keduanya adalah perekonomian terbesar di planet bumi. Apabila arus perdagangan global seret, maka pertumbuhan ekonomi akan melambat. Inilah yang membuat investor cemas terhadap isu perang dagang. 

Dalam situasi seperti ini, pelaku pasar lebih memilih bermain aman dan melepas aset-aset berisiko. Salah satu aset yang sering dikorbankan adalah saham. 

Namun, ada kabar positif yang membuat DJIA masih bisa bertahan di jalur hijau. Pembicaraan dagang AS-Kanada dalam rangka pembaruan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Urata (NAFTA) sedang berlangsung kembali, dan sepertinya penuh atmosfer positif.  

"Pembicaraan AS-Kanada berlangsung positif dan konstruktif. Kami memiliki pekerjaan yang harus dilakukan, dan siap bernegosiasi," ujar Chrystia Freeland, Menteri Luar Negeri Kanada, dikutip dari Reuters. 

Presiden Trup pun terkesan optimistis. Dia menyatakan perundingan dagang dengan Kanada sedang berjalan dan hasilnya akan didapat dalam beberapa hari ke depan. Tidak ada sinyal ketidaksepakatan. 

Kanada ingin dicoret dari daftar negara yang dikenakan bea masuk untuk impor baja dan aluminium. Negeri Daun Maple juga ingin tetap bisa mengekspor kayu ke AS, yang saat ini agak sulit karena terkena bea masuk. 

Namun di sisi lain, Kanada juga tetap ingin melindungi industri produk turunan susu (dairy product) mereka. Ini yang menjadi salah satu hambatan dalam perundingan pekan lalu, karena AS menilai Kanada menerapkan praktik perdagangan tidak adil. 

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular