Newsletter

Simak Perang Dagang AS-China Sampai Penyelamatan Rupiah

Raditya Hanung & Hidayat Setiaji & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
06 September 2018 06:50
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (1)
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Untuk perdagangan hari ini, investor perlu mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentu perkembangan di Wall Street yang variatif tetapi cenderung melemah. Dikhawatirkan dinamika di Wall Street menular ke Asia, termasuk Indonesia. 

Kedua adalah perkembangan perang dagang As vs China. Setelah fase dengar pendapat selesai, investor perlu memonitor apakah Trump akan mengeksekusi pengenaan bea masuk kepada impor produk China senilai US$ 200 miliar. Kemungkinannya ada, karena defisit perdagangan AS yang semakin dalam.  

Jika ini terjadi, maka investor global akan cenderung bermain aman, tidak mau mengambil risiko. Maklum, perang dagang adalah sebuah hal besar yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia.  

Kalau investor memilih bermain aman, maka aset-aset berisiko di negara berkembang akan ditinggalkan. Investor memilih masuk ke instrumen yang dianggap aman (safe haven) seperti dolar AS. Artinya, IHSG dan rupiah berpotensi tertekan sementara dolar AS melaju kencang. 

Tidak hanya karena sentimen perang dagang, sentimen domestik pun mampu menopang penguatan greenback. Data indeks manufaktur ISM diumumkan sebesar 61,3 pada Agustus 2018. Capaian itu mampu mengungguli ekspektasi pasar di angka 57,5, sekaligus menjadi yang tertinggi sejak 2004.  

Artinya, industri manufaktur AS kini semakin ekspansif, dan memberikan sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi AS masih bisa melesat lebih kencang pada kuartal III-2018 ini. Saat ekonomi AS terus melaju, peluang kenaikan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve/The Fed sebanyak empat kali sepanjang 2018 kembali terbuka lebar.  

Kenaikan suku bunga perlu dilakukan untuk mencegah perekonomian AS mengalami overheating. Hal ini pun menjadi suntikan energi bagi greenback.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular