Newsletter

Dolar AS Siap Menerjang, Hati-hati Rupiah!

Hidayat Setiaji & Raditya Hanung & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
30 August 2018 07:08
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (1)
Foto: CNBC Indonesia
Untuk perdagangan hari ini, pelaku pasar perlu mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentunya kinerja Wall Street yang positif. Semoga hal ini bisa menular ke bursa saham Benua Kuning, termasuk Indonesia.

Sentimen kedua, yang perlu diwaspadai, adalah kembali positifnya data ekonomi AS. Kementerian Pedagangan AS melaporkan, pembacaan kedua atas pertumbuhan ekonomi Negeri Adidaya periode kuartal II-2018 menghasilkan angka 4,2% secara tahunan. Lebih tinggi dibandingkan pembacaan pertama yaitu 4,1%. Ini merupakan laju tercepat sejak 2014.

“Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2018 mencerminkan kenaikan konsumsi barang dan jasa, investasi pelaku usaha, ekspor, dan belanja pemerintah. Sementara inventori dan investasi properti menurun. Impor, yang menjadi faktor pengurang dalam pertumbuhan ekonomi, juga menurun,” sebut laporan Kementerian Perdagangan AS.

Rilis data ini akan semakin mempertebal keyakinan bahwa The Federal Reserve/The Fed akan lebih agresif dalam menaikkan suku bunga. Ini dilakukan untuk sedikit mengerem laju pertumbuhan ekonomi AS agar tidak mengalami overheat, kondisi di mana permintaan melesat jauh meninggalkan penawaran sehingga menciptakan inflasi tinggi yang sebenarnya tidak perlu.

Pelaku pasar memperkirakan The Fed menaikkan suku bunga acuan empat kali sepanjang 2018, lebih banyak dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu tiga kali. Data pertumbuhan ekonomi AS yang direvisi ke atas mempertegas perkiraan tersebut.

Kabar kenaikan suku bunga bisa menjadi obat kuat yang ampuh bagi dolar AS. Sebab, kenaikan suku bunga akan membuat imbalan investasi di AS naik, terutama untuk instrumen berpendapatan tetap (fixed income) seperti obligasi. Sebenarnya memegang dolar AS saja sudah menguntungkan, karena kenaikan suku bunga akan menjangkar ekspektasi inflasi sehingga melindungi nilai mata uang dari potensi depresiasi.

Sudah aman, menguntungkan pula. Siapa yang tidak mau? Oleh karena itu, ada kemungkinan dolar AS dan instrumen berbasis mata uang ini akan kebanjiran permintaan. Akibatnya, dolar AS bisa terapresiasi terhadap mata uang dunia. Rupiah harus ekstra hati-hati karena terjangan dolar AS bisa datang kapan saja.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular