Newsletter

AS-Kanada Siap 'Gencatan Senjata'?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 August 2018 06:00
Investor Tunggu Kanada, Gerak Wall Street Terbatas
Ilustrasi Wall Street (REUTERS/Andrew Kelly)
Dari Wall Street, kinerja positif tiga indeks utama masih berlanjut meski sangat terbatas. Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 0,06%, S&P 500 menguat 0,03%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,15%. 

Setelah AS-Meksiko berhasil mencapai kesepakatan, perhatian pelaku pasar kini tertuju kepada Kanada. Delegasi Kanada sudah tiba di Washington untuk membahas kesepakatan perdagangan. 

AS optimistis kesepakatan dengan Kanada bisa tercapai pekan ini. Namun sebenarnya hawa jelang perundingan ini lumayan panas. 

Presiden AS Donald Trump mengancam akan melanjutkan NAFTA hanya dengan Meksiko jika Kanada tidak bersedia mengubah berbagai ketentuan dagangnya sebagai bagian dari kesepakatan. Bahkan Trump mengancam akan mengenakan bea masuk terhadap produk otomotif asal Kanada jika gagal mencapai kesepakatan dengan Negeri Daun Maple. 

Ottawa pun tidak kalah galak dalam menggertak. Kanada tidak akan menandatangani apapun jika merugikan kepentingan mereka. 

"Kami hanya akan tanda tangan jika kerangka perjanjian NAFTA yang baru ini baik untuk kepentingan Kanada. Tanda tangan kami diperlukan," tegas Adam Austen, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Kanada, dikutip dari Reuters. 

Akan tetapi, sepertinya kedua pihak bisa mengesampingkan ego masing-masing demi kepentingan bersama. Steven Mnuchin, Menteri Keuangan AS, menyatakan Kanada adalah mitra penting bagi Negeri Paman Sam sehingga kepentingan mereka tentu juga akan dilindungi. 

"Pasar AS dan Kanada sudah begitu terhubung. Kesepakatan ini akan sangat penting bagi mereka, dan juga sangat penting buat kami," ujar Mnuchin, mengutip Reuters. 

Kini pelaku pasar menanti perkembangan kesepakatan dagang AS-Kanada sehingga cenderung bermain aman. Sikap wait and see ini terlihat dari volume perdagangan di bursa saham New York hari ini yang 'hanya' melibatkan 5,58 miliar unit saham. Agak jauh di bawah rata-rata 20 hari perdagangan terakhir yaitu 6,18 miliar unit saham. Akibatnya Wall Street hanya mampu menguat dalam rentang terbatas.  

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular