Newsletter

Rupiah Dipayungi Mendung, IHSG Dihantui Profit Taking

Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
24 August 2018 05:42
Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Faktor ketiga adalah perang dagang AS-China. Setelah pemberlakuan bea masuk, investor patut menantikan kabar hasil pertemuan delegasi China dan AS di Washington. Meski delegasi ini hanya melibatkan Wakil Menteri, tetapi bisa menjadi pembuka bagi dialog tingkat tinggi yang lebih menjanjikan. Selain hasil pertemuan di Washington, pelaku pasar juga perlu mewaspadai sikap AS dan China yang sama-sama keras meski negosiasi tengah berlangsung. Jika aksi saling gertak ini terus terjadi, perundingan yang sedang berlangsung bisa balik kanan.  "Mereka (China) tidak akan menyerah begitu saja, pasti akan membalas. Namun pada akhirnya, kami punya lebih banyak peluru. Mereka tahu itu. Kami punya ekonomi yang lebih kuat, dan mereka juga tahu itu," tegas Wilbur Ross, Menteri Perdagangan AS, dikutip dari Reuters.  "China secara tegas menolak ini (pengenaan bea masuk). Kami akan terus mengambil langkah balasan yang diperlukan," sebut pernyataan tertulis Kementerian Perdagangan China.  Sentimen keempat adalah dari dalam negeri yaitu ada potensi ambil untung (profit taking) di IHSG. Sejak awal pekan ini, IHSG sudah naik 2,41%. Sementara sejak awal Agustus penguatannya adalah 0,78% dan sejak awal Juli mencapai 3,17%.  Angka-angka ini bisa jadi cukup menggiurkan buat investor untuk segera merealisasikan laba. Apalagi sekarang jelang akhir pekan, saat yang tepat untuk mengambil keuntungan sebelum perdagangan dimulai lagi awal pekan depan.  Di sisi lain, valuasi IHSG sudah lumayan mahal dengan Price to Earnings Ratio (P/E) yang mencapai 16,37 kali. Lebih tinggi ketimbang sejumlah bursa saham negara tetangga seperti Straits Time (11,25 kali), Nikkei 225 (13 kali), Hang Seng (10,52 kali), Shanghai Composite (11,79 kali), atau Kospi (12,1 kali). Ini membuat IHSG rentan mengalami tekanan jual karena valuasinya agak terlalu mahal sehingga pelaku pasar perlu waspada.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular