
Newsletter
IHSG Dikepung Perang Dagang Sampai Pertumbuhan Ekonomi
Hidayat Setiaji & Raditya Hanung & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
06 August 2018 05:20

Lalu sentimen kelima, kali ini dari dalam negeri, adalah rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data ini pada pukul 11:00 WIB.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 sebesar 5,125% secara tahunan (year-on-year/YoY). Lebih cepat dibandingkan kuartal I-2018 yang sebesar 5,06% YoY maupun kuartal II-2017 yaitu 5,01% YoY.
Momentum Ramadan-Idul Fitri yang jatuh pada pertengahan Mei hingga pertengahan Juni diperkirakan menjadi motor pertumbuhan ekonomi RI kuartal lalu. Periode Ramadhan-Idul Fitri memang merupakan puncak dari konsumsi masyarakat Indonesia, dan sangat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi.
Sampai saat ini, konsumsi rumah tangga masih menjadi kontributor terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Sepanjang 2017, konsumsi rumah tangga menyumbang 56,13% dan pada kuartal I-2018 sumbangsihnya naik menjadi 56,8%. Oleh karena itu, pertumbuhan kelompok ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Data pertumbuhan ekonomi kuartal lalu yang mampu melampaui ekspektasi dapat menjadi katalis bagi bursa saham domestik, seiring ada indikasinya perbaikan konsumsi masyarakat. Sebaliknya, apabila datanya lebih lemah dibandingkan konsensus pasar, maka siap-siap IHSG akan mendapatkan tekanan besar.
Sentimen keenam, juga dari dalam negeri, adalah rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juli 2018 pada hari ini. Bersama dengan data pertumbuhan ekonomi, data ini akan memberikan sinyal terkait perbaikan daya beli masyarakat.
Bank Indonesia (BI) mencatat IKK pada Juni 2018 sebesar 128,1. Naik 2,4% secara bulanan dan 4,66% YoY.
Apabila rilis data IKK menunjukkan angka yang positif, maka membaiknya daya beli masyarakat akan semakin terkonfirmasi. Apalagi, jika data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 juga positif. IHSG bisa mendapatkan suntikan energi, khususnya bagi saham-saham sektor konsumsi dan perbankan. Namun jika IKK menunjukkan perlambatan, saham-saham di kedua sektor tadi tampaknya harus rela ditinggal oleh investor.
IHSG sepertinya dikepung banyak sentimen hari ini. Apakah IHSG bisa berakhir hijau, atau malah kembali merah seperti akhir pekan lalu?
(aji/aji)
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 sebesar 5,125% secara tahunan (year-on-year/YoY). Lebih cepat dibandingkan kuartal I-2018 yang sebesar 5,06% YoY maupun kuartal II-2017 yaitu 5,01% YoY.
Momentum Ramadan-Idul Fitri yang jatuh pada pertengahan Mei hingga pertengahan Juni diperkirakan menjadi motor pertumbuhan ekonomi RI kuartal lalu. Periode Ramadhan-Idul Fitri memang merupakan puncak dari konsumsi masyarakat Indonesia, dan sangat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi.
Sampai saat ini, konsumsi rumah tangga masih menjadi kontributor terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Sepanjang 2017, konsumsi rumah tangga menyumbang 56,13% dan pada kuartal I-2018 sumbangsihnya naik menjadi 56,8%. Oleh karena itu, pertumbuhan kelompok ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Data pertumbuhan ekonomi kuartal lalu yang mampu melampaui ekspektasi dapat menjadi katalis bagi bursa saham domestik, seiring ada indikasinya perbaikan konsumsi masyarakat. Sebaliknya, apabila datanya lebih lemah dibandingkan konsensus pasar, maka siap-siap IHSG akan mendapatkan tekanan besar.
Sentimen keenam, juga dari dalam negeri, adalah rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juli 2018 pada hari ini. Bersama dengan data pertumbuhan ekonomi, data ini akan memberikan sinyal terkait perbaikan daya beli masyarakat.
Bank Indonesia (BI) mencatat IKK pada Juni 2018 sebesar 128,1. Naik 2,4% secara bulanan dan 4,66% YoY.
Apabila rilis data IKK menunjukkan angka yang positif, maka membaiknya daya beli masyarakat akan semakin terkonfirmasi. Apalagi, jika data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 juga positif. IHSG bisa mendapatkan suntikan energi, khususnya bagi saham-saham sektor konsumsi dan perbankan. Namun jika IKK menunjukkan perlambatan, saham-saham di kedua sektor tadi tampaknya harus rela ditinggal oleh investor.
IHSG sepertinya dikepung banyak sentimen hari ini. Apakah IHSG bisa berakhir hijau, atau malah kembali merah seperti akhir pekan lalu?
(aji/aji)
Next Page
Simak Agenda dan Data Berikut Ini
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular