Newsletter

Cermati Dampak 'Operasi' Penyelamatan Rupiah

Hidayat Setiaji & Raditya Hanung & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 July 2018 06:15
Wall Street Terseret Anjloknya saham Facebook
Foto: REUTERS/Eric Gaillard
Dari Wall Street, tiga indeks utama mencatatkan kinerja variatif. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,44%, sedangkan S&P 500 turun 0,3%, dan Nasdaq anjlok 1,44%. Nasdaq yang didominasi saham-saham teknologi amblas cukup dalam karena koreksi saham Facebook yang mencapai 18,96%. 

Kinerja Facebook yang kurang meyakinkan menjadi penyebab koreksi tersebut. Pada kuartal II-2018, pendapatan Facebook memang tumbuh 41,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun itu adalah laju pertumbuhan paling lambat dalam hampir 3 tahun terakhir. 

Jumlah pengguna Facebook juga tidak setinggi ekspektasi pasar. Rata-rata pengguna aktif dalam sebulan adalah 2,2 miliar, di bawah ekspektasi pasar yaitu 2,3 miliar, 

Laporan keuangan lain yang juga mengecewakan adalah dari McDonald's. Pendapatan raksasa burger itu turun 12% ke US$ 5,35% pada kuartal II-2018. 

Namun saham-saham sektor industri melesat sehingga DJIA masih mampu mengakhiri hari di zona hijau. Penyebabnya tentu adalah kesepakatan Trump-Juncker yang memberikan angin surga. 

Saham Caterpillar, yang sebelumnya kerap terkoreksi karena isu perang dagang, naik 1,49%. Saham Boeing juga naik 0,96%. 

Semenatara kegagalan Qualcomm dalam akuisisi justru membuat sahamnya melonjak 7% karena perusahaan bisa berhemat US$ 44 miliar. Sementara NXP yang tidak jadi diakuisisi malah anjlok 5,71%. 

DJIA dan S&P 500 juga sedikit terbantu karena kenaikan saham-saham energi. Saham Exxon Mobil naik 0,78% dan ConocoPhillips menguat 0,4% yang disebabkan kenaikan harga minyak dunia. 

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular