
Newsletter
Simak Data Perdagangan, Waspadai Profit Taking
Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
16 July 2018 05:00

Dari Wall Street, tiga indeks utama pun mencatatkan kinerja impresif. Pada pekan lalu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 2,3%, S&P 500 menguat 1,5%, dan Nasdaq bertambah 1,79%.
Selain ancaman perang dagang yang mereda, laju Wall Street juga didukung oleh sentimen dalam negeri yaitu musim laporan keuangan (earnings season). Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan laba bersih emiten di S&P 500 naik rata-rata 21% pada kuartal II-2018.
Beberapa perusahaan di Negeri Adidaya yang sudah melaporkan kinerja keuangannya pada akhir pekan lalu, antara lain JPMorgan Chase yang mencatatkan pendapatan yang melebihi ekspektasi pasar, seiring peningkatan pendapatan perdagangan sebesar 13% YoY. Kemudian, Citigroup membukukan laba yang lebih tinggi dari estimasi, namun pendapatannya justru lebih rendah.
Pertengahan pekan lalu, Pepsi sudah melaporkan kinerja yang lebih baik dari proyeksi pasar. Laba per saham (Earnings Per Share/EPS) Pepsi pada kuartal II-2018 tercatat US$ 1,61 sementara konsensus pasar berada di US$ 1,52. Pendapatan bersih adalah US$ 16,09 miliar, tumbuh 2,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Investor juga sepertinya menyambut positif rilis data ekonomi AS terbaru. Inflasi AS pada periode Juni 2018 tercatat sebesar 0,1% MtM. Angka ini lebih rendah dari konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 0,2%. Inflasi Juni juga melambat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 0,2% MtM.
Sementara itu, inflasi inti (mengeluarkan komponen makanan bergejolak/volatile food dan energi) tercatat 0,2% MtM pada bulan Juni. Angka ini sama dengan capaian bulan sebelumnya maupun ekspektasi pasar.
Data ini menunjukkan inflasi di Negeri Paman Sam masih terkenali, masih sesuai dengan kalkulasi pasar. Oleh karena itu, sepertinya The Federal Reserve/The Fed tidak akan memberi kejutan dengan menaikkan suku bunga acuan secara lebih agresif. Empat kali kenaikan sepanjang 2018 mungkin sudah cukup, bahkan lebih dari cukup.
(aji/aji)
Selain ancaman perang dagang yang mereda, laju Wall Street juga didukung oleh sentimen dalam negeri yaitu musim laporan keuangan (earnings season). Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan laba bersih emiten di S&P 500 naik rata-rata 21% pada kuartal II-2018.
Beberapa perusahaan di Negeri Adidaya yang sudah melaporkan kinerja keuangannya pada akhir pekan lalu, antara lain JPMorgan Chase yang mencatatkan pendapatan yang melebihi ekspektasi pasar, seiring peningkatan pendapatan perdagangan sebesar 13% YoY. Kemudian, Citigroup membukukan laba yang lebih tinggi dari estimasi, namun pendapatannya justru lebih rendah.
Pertengahan pekan lalu, Pepsi sudah melaporkan kinerja yang lebih baik dari proyeksi pasar. Laba per saham (Earnings Per Share/EPS) Pepsi pada kuartal II-2018 tercatat US$ 1,61 sementara konsensus pasar berada di US$ 1,52. Pendapatan bersih adalah US$ 16,09 miliar, tumbuh 2,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Investor juga sepertinya menyambut positif rilis data ekonomi AS terbaru. Inflasi AS pada periode Juni 2018 tercatat sebesar 0,1% MtM. Angka ini lebih rendah dari konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 0,2%. Inflasi Juni juga melambat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 0,2% MtM.
Sementara itu, inflasi inti (mengeluarkan komponen makanan bergejolak/volatile food dan energi) tercatat 0,2% MtM pada bulan Juni. Angka ini sama dengan capaian bulan sebelumnya maupun ekspektasi pasar.
Data ini menunjukkan inflasi di Negeri Paman Sam masih terkenali, masih sesuai dengan kalkulasi pasar. Oleh karena itu, sepertinya The Federal Reserve/The Fed tidak akan memberi kejutan dengan menaikkan suku bunga acuan secara lebih agresif. Empat kali kenaikan sepanjang 2018 mungkin sudah cukup, bahkan lebih dari cukup.
(aji/aji)
Pages
Most Popular