Newsletter

Keuntungan Begitu Menggoda, Selanjutnya Terserah Anda

Hidayat Setiaji & Raditya Hanung & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 July 2018 05:54
Perang Dagang Hentikan Reli Wall Street
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Dari Wall Street, reli tiga indeks utama terhenti dengan koreksi yang lumayan dalam. Dow Jones Industrial Average (DJIA)  0,88%, S&P 500 melemah 0,71%, dan Nasdaq berkurang 0,53%. 

Seperti di Asia, Wall Street pun terhempas oleh isu perang dagang. Saham-saham sektor industri yang banyak mengekspor produknya ke China terkena tekanan jual. Misalnya Boeing yang anjlok 1,89% atau Caterpillar yang amblas 3,18%. 

Selain itu, Wall Street juga tertekan setelah rilis data indeks harga produsen AS yang naik 0,3% secara bulanan (month-to-month/MtM) pada bulan Juni 2018. Lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 0,2% MtM. Secara tahunan (year-on-year/YoY), indeks ini sudah meningkat sebesar 3,4%, tertinggi sejak November 2011.  

Indeks harga produsen inti (mengeluarkan komponen, energi dan jasa perdagangan) juga naik 0,3% MtM atau 2,7% YoY pada bulan lalu. Lebih tinggi dari capaian bulan sebelumnya yaitu 0,2% MtM atau 2,6% YoY. 

Data ini lantas memberikan persepsi bahwa data indeks harga konsumen/inflasi AS yang akan diumumkan hari ini akan terakselerasi. Kenaikan harga di level produsen memang pada umumnya akan ditransmisikan ke level konsumen. Sebagai catatan, inflasi AS pada Mei 2018 sudah mencapai 2,8% secara YoY, tertinggi sejak Oktober 2008. 

Bila inflasi di AS terus melaju, maka semakin besar kemungkinan The Federal Reserve/The Fed untuk lebih agresif dalam menaikkan suku bunga acuan. Pasar kini mulai terbiasa dengan perkiraan kenaikan suku bunga empat kali sepanjang 2018, lebih banyak dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu tiga kali. 

Namun kabar ini menjadi kurang sedap bagi Wall Street. Sebab, saham adalah instrumen yang bekerja optimal dalam lingkungan suku bunga rendah.  

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular