Newsletter

Hantu Itu Bernama Depresiasi Rupiah

Hidayat Setiaji & Anthony Kevin & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
24 April 2018 06:13
Wall Street Berakhir Variatif, Pergerakan Tipis
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Dari Wall Street, tiga indeks utama berakhir variatif. Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,06%, S&P 500 naik 0,01%, dan Nasdaq terkoreksi 0,25%. 

Saham-saham teknologi menjadi penyebab pelemahan di DJIA dan Nasdaq. Hal ini didorong oleh pemotongan target pendapatan raksasa semikonduktor Taiwan, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd, akibat permintaan smartphone yang melandai pada tahun ini. Taiwan Semiconductor adalah pemasok bagi Apple, Nvidia, sampai Qualcomm. 

Pergerakan Wall Street yang tipis menandakan investor masih berhati-hati dalam beraktivitas. Terbukti dari volume transaksi yang hanya melibatkan 5,76 miliar unit saham. Di bawah rata-rata selama 20 hari terakhir yaitu 6,8 miliar unit saham. 

Seperti halnya di Asia, investor di Wall Street pun sepertinya mencermati perkembangan yield obligasi. Kenaikan yield yang didorong ekspektasi inflasi lagi-lagi memunculkan kekhawatiran bahwa The Fed akan lebih agresif dalam menaikkan suku bunga acuan. 

Tidak hanya itu, data-data ekonomi Negeri Paman Sam juga terus memperlihatkan hasil yang positif. Teranyar, Markit Manufacturing PMI periode April 2018 tercatat 56,5. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 55,6. Ini merupakan ekspansi tercepat sejak September 2014. 

Data-data ekonomi yang positif seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi pasti positif, karena menandakan laju ekonomi Negeri Adidaya semakin moncer. Namun di sisi lain memunculkan kekhawatiran The Fed akan menaikkan suku bunga acuan secara agresif untuk mencegah terjadinya overheating. Kenaikan suku bunga acuan bukan kabar baik bagi bursa saham. 

Namun, pelemahan Wall Street hari ini masih bisa tertahan oleh kinerja korporasi yang solid. Dari 18% emiten yang sudah melaporkan kinerja, 78,2% di antaranya melebihi ekspektasi pasar. 

Misalnya Google, yang membukukan lonjakan kenaikan laba sampai 73% karena pendapatan dari iklan. Pendapatan pun naik 25,86%. 

Pekan ini, musim laporan keuangan alias earnings season masih menjadi perhatian investor Wall Street. Sejumlah perusahaan besar dijadwalkan segera merilis laporan mereka, di antaranya adalah Facebook, Microsoft, Amazon, dan Intel. (aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular