Newsletter

Kabar Gembira untuk Kita Semua: Perang Dagang Mereda

Raditya Hanung & Hidayat Setiaji & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 March 2018 08:25
Kabar Gembira untuk Kita Semua: Perang Dagang Mereda
Foto: Reuters
  • IHSG masih terkoreksi pada perdagangan kemarin.
  • Bursa utama Asia berhasil bangkit dari teritori negatif.
  • Wall Street melonjak, tiga indeks menguat signifikan.
  • Kekhawatiran perang dagang mulai mereda.

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terkoreksi sampai penutupan perdagangan kemarin. Namun hari ini IHSG berpeluang rebound karena ada kabar gembira.

IHSG ditutup melemah 0,17% ke 6.200,17 poin. Sentimen negatif bagi bursa saham dalam negeri masih didominasi oleh faktor eksternal, utamanya berasal dari hasil pertemuan The Federal Reserve/The Fed yang mengecewakan serta ketakutan atas perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Transaksi berlangsung relatif sepi yaitu senilai Rp 7,18 triliun dengan volume sebanyak 9 miliar saham. Frekuensi perdagangan adalah sebanyak 322.705 kali. Terlepas dari koreksi yang terjadi, pergerakan IHSG kemarin sejatinya dapat diartikan positif.

Pasalnya, IHSG sempat melemah sebesar 0,5% pada akhir sesi I. Memasuki sesi 2, IHSG berangsur-angsur menipiskan koreksinya. Aksi jual pun mereda,terlihat dari performa seluruh sektor saham yang perlahan membaik.

Investor asing kembali mencatatkan jual bersih yaitu senilai Rp 906,39 miliar. TLKM (Rp 226,45 miliar), BBRI (Rp 184,64 miliar), BBCA (Rp 115,94 miliar), ASII (Rp 110,41 miliar), dan UNVR (Rp 76,47 miliar) merupakan saham-saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing.

Meredanya aksi jual tak hanya terjadi di bursa saham domestik, beberapa bursa saham utama di Asia bahkan berhasil ditutup menguat setelah sempat terkoreksi. Indeks Nikkei 225 naik 0,72%, Hang Seng menguat 0,79%, dan Kospi bertambah 0,84%.

Positifnya pergerakan bursa saham regional, termasuk Indonesia, menandakan bahwa investor mulai kembali melirik aset-aset beresiko, setelah melakukan aksi jual secara besar-besaran pada akhir pekan lalu. Hal ini salah satunya dibuktikan oleh koreksi pada instrumen-instrumen safe haven seperti emas atau mata uang yen Jepang.

Energi positif bagi bursa regional juga datang dari kabar bahwa AS setuju untuk membebaskan Korea Selatan (Korea Selatan) dari bea masuk baja. Namun, impor baja dari Korsel ke AS tetap dikenakan kuota.

Menanggapi sikap AS, Negeri Ginseng menyepakati perubahan dalam kesepakatan US-Korea Free Trade Agreement (KORUS), di mana akses pasar bagi produsen mobil AS akan ditingkatkan.

Produsen otomotif AS akan diperbolehkan mengirim 50.000 kendaraan yang memenuhi standar keamanan AS per produsen setiap tahunnya ke Korsel. Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya 25.000 kendaraan.

Sebagai tambahan dari revisi KORUS, Korsel dan AS juga menyepakati perpanjangan tarif yang diberlakukan AS bagi truk pick-up Korea hingga 2041, atau bertambah 20 tahun dari jadwal sebelumnya yang berakhir pada tahun 2021.
Kabar baik datang dari New York. Dari Wall Street, tiga indeks utama mengalami penguatan signifikan.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 2,84%, S&P 500 menguat 2,72%, dan Nasdaq bertambah 3,26%. Wall Street membukukan kinerja terbaik sejak Januari 2015.

Seperti halnya di Asia, optimisme investor di Negeri Paman Sam pun sudah kembali. Kekhawatiran terhadap perang dagang berangsur-angsur mereda karena ternyata ada jalan keluar agar tidak terjadi ketegangan.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengesahkan aturan pengenaan bea masuk bagi lebih dari 1.000 produk China senilai US$ 60 miliar. China pun membalas dengan mengenakan bea masuk terhadap 128 produk Negeri Paman Sam, jumlah yang kemungkinan bisa bertambah.

Aksi saling balas tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap perang dagang, dan karena pelakunya adalah dua negara terbesar di dunia maka perang dagang akan berskala global. Namun investor bisa bernafas lega, karena kedua pihak membuka diri untuk berdialog.

Li Keqiang, Perdana Menteri China, menyatakan  perang dagang bisa dihindari jika seluruh pihak berkomitmen untuk memajukan perdagangan bebas. Li juga menegaskan China akan menjadi negara yang lebih terbuka.

“Saya berharap China dan AS bertindak rasional dan tidak terbawa emosi, sehingga kita bisa menghindari perang dagang. Perekonomian China terintegrasi terhadap ekonomi dunia, sehingga menutup akses China berarti menghambat pembangunan kami. Tujuan China adalah memastikan dunia usaha, baik domestik maupun asing, untuk berkompetisi dengan sehat.

“China dan AS harus menerapkan sikap yang rasional, memperluas perdagangan. Kita harus bernegosiasi untuk menyelesaikan friksi dan perbedaan,” papar Li, seperti diberitakan Reuters.

Menurut sumber dari pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi ini, China menawarkan untuk mengimpor lebih banyak perangkat semikonduktor dari AS, mengurangi pembelian dari beberapa negara seperti Korsel dan Taiwan.

Rencana pembelian semikonduktor yang lebih banyak oleh China mendorong penguatan saham-saham sektor teknologi. Saham Microsoft melonjak 7,57%, Intel naik 6,32%, dan Apple menguat 4,75%.

Selain itu, China juga tengah menyusun aturan yang memperbolehkan investor asing memiliki saham mayoritas di perusahaan sekuritas. Aturan ini rencananya akan difinalkan pada Mei.

Hal ini juga menyebabkan kenaikan harga saham keuangan. Misalnya saham Goldman Sach, yang menguat sampai 3,92%.

Dialog AS-China menciptakan euforia di pasar. Kedua negara penguasa perdagangan internasional ini diyakini akan mengedepankan akal sehat dan tidak akan mengorbankan perekonomian global demi kepentingan negaranya masing-masing. Untuk perdagangan hari ini, ada harapan IHSG bisa memutus tren koreksi dan berbalik menguat. Sentimen positif penguatan Wall Street bisa menjadi bensin bagi laju bursa saham Asia, termasuk Indonesia.

Meredanya kekhawatiran perang dagang juga menjadi kabar gembira. AS dan China yang membuka dialog membuat pasar bisa tenang, karena setidaknya satu hal yang membuat ketakutan besar bisa diselesaikan. Investor bisa melanjutkan aktivitas perdagangan tanpa rasa cemas.

Perkembangan nilai tukar dolar AS juga kondusif bagi IHSG. Greenback sepertinya masih melanjutkan tren pelemahan yang terjadi sejak kemarin. Aksi jual di pasar saham yang mulai berkurang menandakan risk appetite investor sepertinya sudah kembali. Investor sudah sudah berani ‘bermain’ dengan aset yang berisiko dan berangsur-angsur meninggalkan instrumen safe haven, salah satunya dolar AS.

Selain itu, penguatan poundsterling yang signifikan membuat dolar AS sedikit defensif. Apresiasi sterling didorong oleh keyakinan pasar bahwa Bank Sentral Inggris (BoE)  akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Mei mendatang.

Depresiasi dolar AS dapat dimanfaatkan oleh rupiah untuk melanjutkan penguatan. Ketika rupiah menguat, diharapkan membawa dampak positif kepada IHSG.

Kemudian, koreksi yang terus-menerus berlangsung dalam beberapa waktu terakhir membuat harga aset di pasar saham Indonesia menjadi semakin  terjangkau. IHSG saja sudah terkoreksi 2,45% sejak awal tahun. Investor bisa memanfaatkan peluang ini dengan melakukan aksi borong yang dapat memperkuat IHSG.

Namun, tetap ada risiko yang bisa menghambat laju IHSG hari ini. Pertama adalah harga minyak yang mulai terkoreksi setelah pekan lalu melonjak tajam. Pelaku pasar mulai merealisasikan keuntungan sehingga menekan harga si emas hitam.

Penurunan harga minyak bisa membuat persepsi terhadap saham-saham migas dan pertambangan menurun. Padahal sektor ini kerap kali menjadi motor penggerak IHSG.

Lalu, meski terus terkoreksi tetapi IHSG masih memiliki valuasi yang cukup mahal. Price to Earnings Ratio (P/E) IHSG masih berada di 17,47 kali. Bursa utama kawasan tidak memiliki P/E setinggi IHSG.

Misalnya P/E Straits Times hanya 11,34 kali, KLCI 16,79 kali, SETi 17,04 kali, Nikkei 225 14,98 kali, Hang Seng 12,57 kali, SSEC 14,18 kali, dan Kospi 12,1 kali. Tingginya P/E IHSG dibandingkan bursa saham regional membuat ruang koreksi masih ada. Berikut adalah peristiwa-peristiwa yang akan terjadi hari ini:
  • Uji kepatutan dan kelayakan tiga calon Deputi Gubernur Bank Indonesia oleh Komisi XI DPR (10:00 WIB).
  • Peluncuran laporan ekonomi Bank Dunia (13:00 WIB).
  • Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja menghadiri acara peluncuran perizinan kepabeanan online di Cileungsi, Jawa Barat (13:30 WIB).
  • RUPSLB BNLI (14:00 WIB).
  • Pidato Gubernur The Fed Cleveland Loretta J. Mester (03:30).
  • Pidato anggota Dewan Gubernur The Fed Randal Quarles (06:10).
  • Rilis data Indeks Keyakinan Konsumen AS versi The Conference Board (CB) (21:00).
  • Pidato Gubernur The Fed Atlanta Raphael Bostic (22:00).
 
Berikut perkembangan sejumlah bursa utama:
Close% Change% YTD
IHSG6,200.17(0.17)(2.45)
LQ451,014.31(0.31)(6.03)
DJIA24,202.602.84(2.09)
CSI3003,880.24(0.63)(3.74)
Hang Seng30,548.770.792.10
Nikkei 22520,766.100.72(8.78)
Straits Times3,412.46(0.26)0.28

Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang:

Berikut perkembangan harga sejumlah komoditas:


Berikut perkembangan yield Surat Berharga Negara:


Berikut sejumlah indi
kator perekonomian nasional:


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular