
Newsletter
Kunci Ada di Jerome Powell
Anthony Kevin & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
27 February 2018 07:35

Dari New York, Wall Street kembali melanjutkan rally dengan penguatan signifikan di tiga indeks utama. Dow Jones Industrial Index menguat 1,58%, S&P 500 naik 1,18%, dan Nasdaq bertambah 1,15%. Penguatan ini merupakan yang tertinggi dalam tiga pekan terakhir, dan seakan membalas koreksi tajam yang terjadi pada awal Februari.
Investor sepertinya sudah lebih tenang dalam menghadapi kenaikan suku bunga acuan di AS, yang hampir pasti terjadi pada bulan depan. Namun, investor akan sangat memperhatikan pidato perdana Gubernur The Federal Reserve/The Fed, Jerome Powell, di depan Kongres AS pada Selasa waktu setempat.
Jika sampai ada petunjuk sekecil apapun mengenai kenaikan suku bunga acuan yang lebih dari tiga kali sepanjang tahun ini, maka kemungkinan pasar saham akan kembali menekan tombol panik dan beralih ke instrumen yang lebih aman yaitu obligasi. Powell sedang memegang kunci.
Kini perhatian pasar memang tengah tertuju kepada The Fed. Siapapun pejabat The Fed yang mengeluarkan pernyataan akan menjadi penentu arah pergerakan pasar. Investor benar-benar mencermati dan merealisasikan hasil dari apa yang diutarakan oleh para pejabat The Fed.
Berbanding terbalik dengan pasar saham, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun masih menunjukkan tren penurunan. Dolar AS pun bergerak melandai. Dolar AS seakan kehabisan "bensin" setelah kekhawatiran mengenai kenaikan suku bunga acuan di Negeri Paman Sam yang agresif agak mereda.
Kini, penguatan dolar AS dalam jangka pendek tergantung pada pidato Powell. Pasar akan mencermati segala hal yang keluar dari mulut Powell, utamanya terkait ekspektasi inflasi dan kebijakan moneter ke depan. (aji/aji)
Investor sepertinya sudah lebih tenang dalam menghadapi kenaikan suku bunga acuan di AS, yang hampir pasti terjadi pada bulan depan. Namun, investor akan sangat memperhatikan pidato perdana Gubernur The Federal Reserve/The Fed, Jerome Powell, di depan Kongres AS pada Selasa waktu setempat.
Jika sampai ada petunjuk sekecil apapun mengenai kenaikan suku bunga acuan yang lebih dari tiga kali sepanjang tahun ini, maka kemungkinan pasar saham akan kembali menekan tombol panik dan beralih ke instrumen yang lebih aman yaitu obligasi. Powell sedang memegang kunci.
Kini perhatian pasar memang tengah tertuju kepada The Fed. Siapapun pejabat The Fed yang mengeluarkan pernyataan akan menjadi penentu arah pergerakan pasar. Investor benar-benar mencermati dan merealisasikan hasil dari apa yang diutarakan oleh para pejabat The Fed.
Berbanding terbalik dengan pasar saham, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun masih menunjukkan tren penurunan. Dolar AS pun bergerak melandai. Dolar AS seakan kehabisan "bensin" setelah kekhawatiran mengenai kenaikan suku bunga acuan di Negeri Paman Sam yang agresif agak mereda.
Kini, penguatan dolar AS dalam jangka pendek tergantung pada pidato Powell. Pasar akan mencermati segala hal yang keluar dari mulut Powell, utamanya terkait ekspektasi inflasi dan kebijakan moneter ke depan. (aji/aji)
Next Page
Cermati Potensi dan Risiko Berikut Ini
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular