Internasional

Tantang AS Cs, China Gandeng Rusia-India Serukan Tatanan Global Baru

luc, CNBC Indonesia
Selasa, 02/09/2025 06:05 WIB
Foto: Presiden China Xi Jinping dan istrinya Peng Liyuan menyambut Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah upacara di pertemuan puncak Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Tianjin, China, 31 Agustus 2025. (via REUTERS/Alexander Kazakov)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden China Xi Jinping menggunakan panggung internasional untuk menggalang dukungan bagi visi tatanan keamanan dan ekonomi global baru yang menempatkan negara-negara Global South sebagai prioritas.

Seruan ini disampaikan Xi pada Senin (1/9/2025) di Tianjin, dalam KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) yang dihadiri lebih dari 20 pemimpin negara non-Barat, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

"Kita harus terus mengambil sikap tegas menentang hegemonisme dan politik kekuasaan, serta mempraktikkan multilateralisme sejati," ujar Xi dalam pidatonya, yang secara tersirat menyindir kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dilansir Reuters.


Ia menegaskan, "Tata kelola global telah mencapai persimpangan baru."

SCO, yang berkantor pusat di Beijing, merupakan blok keamanan regional yang dibentuk lebih dari dua dekade lalu oleh China, Rusia, dan empat negara Asia Tengah. Adapun India bergabung pada 2017.

Selama ini organisasi tersebut relatif kurang dikenal di luar kawasan, tetapi kini kembali mencuri perhatian karena peran Tiongkok yang semakin menonjol.

Dalam suasana yang ditata untuk menampilkan solidaritas, Putin dan Modi terlihat bergandengan tangan sambil tertawa ketika berjalan menuju Xi sebelum KTT dimulai.

"Sulit untuk mengatakan apakah adegan itu terencana atau spontan, tetapi sebenarnya tidak masalah," tulis Eric Olander, pemimpin redaksi The China-Global South Project.

"Jika Presiden AS dan para pendukungnya mengira mereka bisa menekan China, India, atau Rusia dengan tarif, adegan itu jelas menunjukkan sebaliknya."

Setelah forum utama, Modi bahkan berbagi perjalanan dengan Putin dalam mobil lapis baja Aurus milik pemimpin Rusia menuju pertemuan bilateral.

"Percakapan dengannya selalu memberi wawasan," tulis Modi di platform X.

Dalam pertemuan tersebut, Putin menyapanya dengan sebutan "Tuan Perdana Menteri yang terhormat, sahabatku" dalam bahasa Rusia.

India dan China saat ini tercatat sebagai pembeli terbesar minyak mentah Rusia, eksportir terbesar kedua dunia. Trump telah menjatuhkan tarif tambahan pada India atas kebijakan tersebut, namun belum menerapkan langkah serupa terhadap China.

Xi memanfaatkan kesempatan ini untuk meluncurkan Global Governance Initiative, kerangka kebijakan baru yang menurutnya bertujuan mempromosikan kepemimpinan China sekaligus menantang dominasi organisasi internasional bentukan Barat pasca-Perang Dunia II.

Ia menyerukan globalisasi ekonomi yang lebih inklusif dan mempromosikan pasar besar SCO sebagai peluang ekonomi.

Putin menegaskan bahwa SCO telah menghidupkan kembali multilateralisme sejati.

"Penggunaan mata uang nasional dalam penyelesaian transaksi makin meningkat. Ini pada gilirannya membangun fondasi politik dan sosial-ekonomi untuk pembentukan sistem baru stabilitas dan keamanan di Eurasia," katanya.

Menurut Putin, sistem tersebut berbeda dengan model Euro-sentris dan Euro-Atlantik karena lebih seimbang dan tidak mengorbankan keamanan satu negara demi keuntungan negara lain.

Xi juga mengajukan pembentukan bank pembangunan SCO sebagai bagian dari upaya membangun sistem pembayaran alternatif di luar dominasi dolar AS dan sanksi Washington.

Untuk mendukung agenda tersebut, Beijing menjanjikan bantuan hibah senilai 2 miliar yuan kepada negara anggota tahun ini, serta 10 miliar yuan pinjaman melalui konsorsium perbankan SCO.

Selain itu, China juga akan mendirikan pusat kerja sama kecerdasan buatan bagi negara-negara anggota SCO, serta mengundang mereka berpartisipasi dalam proyek stasiun penelitian bulan Tiongkok.

Di sela-sela pertemuan, Xi dan Modi juga membahas hubungan bilateral. Keduanya sepakat bahwa China dan India adalah mitra pembangunan, bukan pesaing, serta berkomitmen meningkatkan kerja sama perdagangan.

Xi selanjutnya akan memimpin parade militer besar-besaran di Beijing pada Rabu (3/9/2025) untuk memperingati 80 tahun menyerahnya Jepang dalam Perang Dunia II. Parade tersebut diperkirakan menampilkan teknologi militer terbaru China, dengan kehadiran Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

 


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: KTT Shanghai, Momen Xi Jinping Sambut Hangat Putin di China