
Puluhan Ribu Warga Turun ke Jalanan Ibu Kota, Tuntut Pergantian Rezim

Jakarta, CNBC Indonesia - Beograd diguncang gelombang protes baru pada Senin (1/9/2025), ketika puluhan ribu orang turun ke jalan dengan aksi diam untuk mengenang 16 korban yang tewas akibat runtuhnya atap stasiun kereta yang baru direnovasi. Selain memperingati para korban, massa juga menuntut pemilu dini dengan harapan dapat menggulingkan Presiden Aleksandar Vucic dan partainya, Serbian Progressive Party (SNS).
Aksi yang dimotori oleh para pelajar sekolah menengah itu dimulai sekitar pukul 19.00 waktu setempat di depan stasiun kereta lama di Belgrade.
Sebanyak 16 pelajar berjalan melewati Lapangan Savski Trg sambil membawa masing-masing satu bunga mawar putih, sementara nama-nama korban dibacakan satu per satu. Suasana hening menyelimuti pawai tersebut sebagai bentuk penghormatan.
Gelombang protes tidak hanya terjadi di ibu kota, tetapi juga meluas ke sejumlah kota lain seperti Novi Sad, Kragujevac, dan Aleksinac. Para peserta aksi menuding korupsi sebagai penyebab utama tragedi di stasiun kereta Novi Sad yang merenggut 16 nyawa pada November lalu.
"Korupsi adalah akar dari semua masalah di masyarakat kita. Pemilu bisa menjadi satu-satunya solusi untuk situasi ini," kata Srdjan, seorang ilmuwan berusia 35 tahun yang ikut serta dalam demonstrasi, dilansir Reuters.
Sejak peristiwa memilukan itu, Serbia telah dilanda aksi protes berbulan-bulan yang mengguncang pemerintahan Vucic dan SNS. Mayoritas aksi berlangsung damai, namun ketegangan meningkat pada 13 Agustus lalu ketika bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan menimbulkan puluhan korban luka, baik dari pihak polisi maupun warga sipil.
Tuntutan untuk menggelar pemilu dini semakin kencang terdengar. Para pelajar, kelompok oposisi, dan lembaga pengawas antikorupsi menuduh Vucic beserta sekutunya memiliki hubungan dengan kelompok kriminal terorganisir, menggunakan kekerasan terhadap lawan politik, serta mengekang kebebasan media.
Tuduhan tersebut berulang kali dibantah oleh pihak pemerintah dan SNS.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo 6 Bulan Memerintah, Ratusan Triliun Uang Diselamatkan
