Pembeli Kabur-Toko Sunyi Sepi, Pedagang Ban di Kampung Melayu Teriak
Jakarta, CNBC Indonesia - Nasib pedagang ban baru motor dan mobil di Kampung Melayu, Jakarta Timur sedang tak baik. Sebab, penjualan ban baru baik motor maupun mobil tak seramai seperti biasanya.
Kondisi ini dialami para pedagang selama setahun terakhir. Imbasnya, omzet yang didapatkan turun drastis, pedagang pun teriak.
Ferni, pedagang aksesoris dan ban motor di Kampung Melayu Jakarta Timur mengaku omzet dari penjualan aksesoris dan ban motor turun drastis hingga 30%.
"Sepi pembeli, ya penjualan turun sekitar 30%. Mungkin bisa lebih," kata Ferni saat ditemui wartawan, Selasa (19/8/2025).
Karena sepi pembeli, Ferni hanya bisa mengandalkan penghobi motor tua yang kerap mencari suku cadang di tokonya dan menjadi pelanggan tetap termasuk ban motor. Untuk ban motor, Ferni hanya menjual dengan harga standar, mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 500.000.
"Ya kondisinya seperti ini, harapannya ya sama yang lagi suka motor tua, di sini ada ban dan spare part yang cocok untuk motor tua, dan lagi biasanya kan motor tua butuh perawatan yang lebih," tambahnya.
Begitu juga Parman, pengelola toko Dewa Ban. Penjualan ban di tokonya sudah turun sekitar 10%, sejak enam bulan terakhir.
"Kalau penjualan ban, ya ada sekitar 10% penurunannya, kalau penghasilan sekarang, susah ya, perlu dihitung-hitung lagi," kata Parman.
Di Dewa Ban, dia menjual ban bervariasi mulai dari harga Rp 240.000 hingga yang termahal mencapai Rp 800.000.
Sementara itu Jono, penjual ban baru untuk mobil, mengatakan omzetnya turun 10%. Namun, Ia tetap berharap ada pembeli yang datang terutama bagi yang hobi memodifikasi mobilnya.
"Penurunan pastinya kurang tau ya, ada sekitar 10% mungkin, cuma ya berharap pelanggan tetap ada, walaupun ya paling 1 atau 2," timpal Jono.
(chd/wur)