
Pasar Beras Cipinang Sepi, Kuli Panggul Sepi Job dan Cuma Bisa Rebahan

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) tampak masih sepi karena para pedagang takut berjualan efek kasus beras oplosan. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, Selasa (11/8/2025), banyak toko-toko yang masih tutup ketimbang yang sudah dibuka. Ada sekitar puluhan toko yang masih tutup.
Para pedagang masih banyak yang takut untuk membuka kembali tokonya karena khawatir ada penindakan dari pihak kepolisian. Efeknya tak sedikit para kuli angkut yang terpaksa menganggur hingga harus tidur karena tidak adanya aktivitas bongkar muat.
Tarni, salah satu kuli angkut di pasar tersebut mengatakan lebih memilih untuk tidur karena tak ada aktivitas bongkar muat.
"Ya lebih milih tidur karena gak ada aktivitas di sini, pedagang sama pemilik gak memerintahkan kami untuk angkut-angkut beras," kata Tarni saat ditemui CNBC Indonesia, Selasa (12/8/2025).
Menurutnya, sejak pasar makin sepi akibat kasus beras oplosan, kini penghasilannya berkurang drastis.
![]() Kondisi Pasar Beras Induk Cipinang terkini, Selasa (12/8/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi) |
"Dulu waktu ramai, penghasilan dapat banyak, ya bisa Rp 150 ribu per hari, sekarang, dapat segitu sudah susah banget," tambah Tarni.
Begitu juga Ucok, kuli panggul lainnya, di mana penghasilannya turun drastis akibat sepinya aktivitas pasar.
"Pas masih ramai, penghasilan lumayan ya, gak nentu sih, tapi kadang bisa dapat Rp 200 ribu per hari, tapi sekarang, untuk dapat Rp 50.000 saja sepertinya sulit," kata Ucok.
Bahkan, karena minimnya penghasilan yang didapat, Ia terpaksa harus menginap selama beberapa hari di pasar.
"Kalau yang jauh seperti saya, gak bisa pulang langsung, karena kan butuh uang untuk pulang," ujar Ucok
Sebelumnya, Ketua Koperasi PIBC Zulkifli mengungkapkan kuli panggul atau buruh harian menjadi yang paling terdampak akibat kasus ini.
"Yang kasihan itu adalah buruh-buruh yang datang mencari nafkah dari Tangerang, Banten, Bogor, dan daerah lain. Mereka datang untuk mencari sesuap nasi, tapi pasar sedang tidak kondusif," ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan data Koperasi Jasa Pekerja Bongkar Muat PIBC, dari total sekitar 1.200 anggota, 80% tidak mendapatkan pekerjaan akibat berkurangnya volume pembelian beras di pasar tersebut.
(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efek Mafia Beras Diberantas, Pedagang Beras di Pasar Happy
