Pasar Onderdil Motor di Kampung Melayu Sepi, Karyawan Toko Kena PHK

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
28 August 2025 17:45
Tempat onderdil motor di Jakarta yakni daerah Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Kampung Melayu Jakarta Timur kini kondisinya tak seramai dahulu. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata )
Foto: Tempat onderdil motor di Jakarta yakni daerah Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Kampung Melayu Jakarta Timur kini kondisinya tak seramai dahulu. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata )

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepinya pelanggan toko onderdil motor di kawasan Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Kampung Melayu, Jakarta Timur membuat pedagang resah hingga terpaksa mengurangi jumlah pekerjanya.

Dulunya, di depan toko onderdil motor, banyak teknisi yang siap melakukan pemasangan beberapa komponen seperti ban, velg, lampu, dan komponen lainnya.

Namun kini, para teknisi tersebut memilih untuk mencari pekerjaan lain yang lebih menguntungkan dan saat ini hanya sisa beberapa teknisi.

Salah satunya diungkap oleh Ferni, di mana dahulu Ia sempat memperkerjakan banyak orang dan juga teknisi yang tepat berada di depan tokonya. Kini, tokonya hanya memperkerjakan tiga orang dan itupun masih satu keluarga.

Tempat onderdil motor di Jakarta yakni daerah Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Kampung Melayu Jakarta Timur kini kondisinya tak seramai dahulu. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata )Foto: Tempat onderdil motor di Jakarta yakni daerah Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Kampung Melayu Jakarta Timur kini kondisinya tak seramai dahulu. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata )
Tempat onderdil motor di Jakarta yakni daerah Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Kampung Melayu Jakarta Timur kini kondisinya tak seramai dahulu. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata )

"Iya, dulu ya ada 5 orang di sini, itu pun kadang kesulitan melayani pelanggan, sekarang ya sisa kami bertiga, 2 orang ya masih satu keluarga," kata Ferni saat ditemui wartawan, Rabu (27/8/2025).

Bahkan di depan tokonya, dulu masih ada dua teknisi yang siap membantu melakukan pemasangan komponen. Kini tinggal satu orang saja dan itupun berbarengan dengan toko lain.

"Dulu ada teknisi di depan, ya masing-masing toko ada teknisi sendiri. Sekarang satu orang buat beberapa toko, karena mereka sudah pindah cari pekerjaan yang lain, yang tentunya lebih menjanjikan," terangnya.

Begitu juga Jihan, di mana dahulu masih cukup banyak pekerja dan teknisi yang membantu dirinya. Kini, Ia hanya sanggup membayar tiga pekerjanya saja dan teknisi.

"Sekarang jadi mikir buat nambah pekerja di sini, yang sudah ada saja ya begini saja kegiatannya, kadang bantu-bantu masang komponen," ujarnya.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Badai PHK Bakal Hantam Jakarta, Korbannya Karyawan Hotel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular