Listrik Bersih Jadi Daya Tarik RI Datangkan Investasi Asing

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Rabu, 13/08/2025 20:50 WIB
Foto: Suasana di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025). (CNBC Indonesia/Elga Nurmutia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Investasi dan Hilirisasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan potensi energi baru terbarukan (EBT) Indonesia bisa menjadi pemantik datangnya investasi ke dalam negeri. Pemerintah juga tengah mendorong peningkatan bauran EBT sebagai bagian dari strategi pengembangan energi nasional.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan mengungkapkan untuk bisa menumbuhkan bauran EBT dalam negeri, maka perlu adanya peningkatan serapan pasar terhadap EBT di Tanah Air.

"Kita harus mempertimbangkan bahwa investasi yang kita gelontorkan masuk kepada energi terbarukan itu yang memang harus bisa dikonsumsi kepada publik," katanya ditemui di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Rabu (13/8/2025).


Adapun, pentingnya pasar dalam menumbuhkan investasi EBT dalam negeri juga menentukan proyek pembangunan pembangkit EBT. Nurul menilai, jarang ada investor yang masuk bila belum ada pasar penyerap EBT yang akan diproduksikan.

"Tidak ada investasi yang memulai, 'Saya bangun duluan, nanti marketnya bisa saya ciptakan.' Jarang yang kayak begitu," tambahnya.

Selain itu, untuk bisa meningkatkan pertumbuhan EBT dalam negeri maka perlu menumbuhkan industri yang membutuhkan sumber energi 'bersih'.

"Kemudian yang kedua, kita juga dalam konteks untuk menumbuhkan supply dari energi terbarukan ini, kan ini selalu antara chicken dan egg," katanya.

Asal tahu saja, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, tambahan pembangkit listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT) di semester I-2025 mencapai 876,5 Mega Watt (MW). Dengan adanya tambahan itu, total kapasitas EBT mencapai 15,2 Giga Watt (GW).

Terhitung, total kapasitas pembangkit EBT di Indonesia saat ini mencapai 15,2 GW yang setara dengan 14,5% total pembangkit listrik di dalam negeri.

Adapun, tambahan kapasitas terpasang EBT yang mencapai 876,5 MW sepanjang Semester I-2025 meningkat 0,6% dari tambahan EBT sepanjang tahun 2024 sebesar 761,9 GW.

Tambahan kapasitas EBT sepanjang Semester I-2025 terdiri dari:

  • Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP): 105,2 MW

- PLTP Lumut Balai

- PLTP Ijen dan PLTP Gunung Salak

  • Pembangkit listrik tenaga air (PLTA): 492 MW

- PLTA Merangin Jambi

  • Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM): 8,2 MW

- PLTM Merangin Jambi

- PLTM Kanzy Bengkulu

  • Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS): 233,3 MW
  • Pembangkit listrik tenaga Biomassa (PLTBm): 37,8 MW


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Cadangan Batu Bara Tipis, TOBA Genjot Transformasi Bisnis Hijau