
Video: Bukan Trump, Bos Pembangkit Ungkap "Penghambat" Sektor EBT RI
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah Indonesia memastikan komitmennya dalam percepatan transisi energi menuju target bauran EBT 23% di tahun 2025 demi tercapainya Net Zero Emission 2060.
Dalam upaya mendukung percepatan bauran energi EBT, pengembang sektor EBT disebut Direktur Utama PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), Aldo Hendry Artoko terus mendorong pengembangan sumber energi bersih di Tanah Air.
Namun demikian terdapat sejumlah tantangan dalam pengembangan EBT RI, mulai dari infrastruktur transmisi, investasi hingga Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana pengembangan EBT sangat tergantung dengan lokasi sumber EBT itu sendiri sehingga dalam pembangunan listrik bersih ini diperlukan dukungan jaringan transmisi mengingat mayoritas pembangkit EBT berada jauh dari pusat beban.
Sementara terkait kebijakan Amerika Serikat yang "berbalik arah" terkait transisi energi, Aldo memandang hal ini tidak berefek langsung ke investasi EBT mengingat Eropa hingga China masih berkomitmen dalam Conference of the Parties (COP) transisi energi.
Pelaku usaha berharap dukungan regulasi maupun implementasi aturan pemerintah RI yang mendukung percepatan transisi energi dan pengembangan pembangit EBT RI. Di sisi lain, sektor EBT membutuhkan talenta atau SDM ahli bidang EBT.
Seperti apa prospek dan tantangan pengembangan pembangit listrik EBT? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Direktur Utama PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), Aldo Hendry Artoko dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Selasa, 06/05/2025)

-
1.
-
2.
-
3.