
Penampakan di Pasar: Beras SPHP di Lokasi Ini Belum Dijual, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Beras intervensi pemerintah lewat program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) belum terpantau belum tersedia atau belum masuk di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dari hasil penelusuran CNBC Indonesia hari ini, Senin (28/7/2025), pedagang beras mengaku belum mendapat pasokan beras SPHP.
Karena itu, pedagang di pasar tersebut belum menjual beras SPHP. Sebelumnya, tanggal 10 Juli 2025, pemerintah mengumumkan telah menugaskan Perum Bulog melalui surat penugasan dari Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 173/TS.02.02/K/7/2025 per tanggal 8 Juli 2025 agar dapat melaksanakan penyaluran SPHP beras dalam 6 bulan ke depan, yakni Juli sampai Desember 2025. Target penyaluran stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk SPHP ini adalah 1.318.826.629 kilogram (kg). Hingga 22 Juli 2025, realisasi penyaluran beras SPHP adalah sebanyak 182.200 ton.
Seperti diketahui, beras SPHP adalah beras yang dikeluarkan pemerintah untuk mengintervensi pasar demi menekan laju kenaikan harga beras. Beras ini dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) yang sama dengan beras medium.
Mengutip data di situs resmi Panel Harga Badan Pangan adalah Rp12.500 per kg di Zona 1, Rp13.100 per kg di Zona 2, dan Rp13.500 per kg di Zona 3. Serta, untuk nasional berlaku HET Rp12.500 per kg. Sementara HET beras medium berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional No 5/2024 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan Pangan Nasional No 7/2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras adalah Rp12.500 per kg di Zona 1, Rp13.100 per kg di Zona 2, dan Rp13.500 per kg di Zona 3. Sementara untuk nasional berlaku HET Rp12.500 per kg.
Pengakuan Pedagang Beras
Mamat, salah satu pedagang beras di Pasar Minggu mengatakan saat ini belum mendapatkan beras SPHP untuk dijual di tokonya. Padahal tahun lalu, ketika ada informasi pemerintah bakal menyalurkan SPHP, tokonya hanya beberapa hari setelah pengumuman langsung mendapatkan beras SPHP untuk dijual.
"Hari ini belum ada beras SPHP ya, tumben aja. Biasanya setelah ada pengumuman pemerintah sudah salurkan SPHP, ttak lama lakukan operasi pasar SPHP, barangnya langsung dikirim ke sini. Tapi kali ini berbeda, tidak tahu kenapa," kata Mamat.
"Ini juga belum disuruh untuk melampirkan KTP dan surat-surat lainnya, biasanya kan kalau operasi pasar dan mau menjual SPHP, disuruh untuk melampirkan hal-hal itu, tapi ini kita belum disuruh," tambah Mamat.
Senada, pedagang beras lainnya bernama Ujang juga mengaku belum mendapatkan beras SPHP. Daan, sambungnya, belum ada tanda-tanda adanya operasi pasar di Pasar Minggu, sehingga di tokonya pun belum ada beras SPHP.
"SPHP belum ada mas, saya rasa di sini (Pasar Minggu), pedagang lain juga belum dapat. Biasanya kalau sudah ada kan kami pampang di depan toko. Ini belum ada tanda-tanda kami jual SPHP," kata Ujang.
Ujang mengatakan tak hanya di Pasar Minggu, beras SPHP juga belum ada di Pasar Induk Beras Cipinang, sehingga pihaknya belum menjual beras SPHP hari ini.
"Di Pasar Induk (Pasar Beras Cipinang) saja belum ada kalau saya ke situ kemarin. Jadi bagaimana mau dijual di sini, tidak hanya saya saja, sepertinya pedagang lain di sini (Pasar Minggu) juga belum dapat SPHP. Mungkin yang disalurkan oleh pemerintah buat masyarakat dulu, yang lebih membutuhkan, alias bantuan beras lah," terangnya.
![]() Penyaluran bantuan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) belum menjangkau seluruh pasar di Indonesia, terutama di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (28/7/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata) |
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai Beras SPHP 'Disunat', Begini Modusnya Menurut Dugaan Bulog
