Internasional

Thailand-Kamboja Sepakat Gencatan Senjata, Ini Syaratnya

Redaksi, CNBC Indonesia
26 July 2025 06:30
Kolase bendera Kamboja dan Thailand. (Reuters)
Foto: Kolase bendera Kamboja dan Thailand. (Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Thailand dan Kamboja akhirnya setuju untuk melakukan gencatan senjata. Hal tersebut disampaikan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, selaku Ketua ASEAN yang aktif menjadi mediator antara kedua negara tetangga tersebut.

Dikutip dari Malaysiakini, Jumat (25/7/2025), Anwar mengatakan kedua negara meminta waktu untuk melaksanakan gencatan senjata. Pasalnya, pasukan militer masing-masing sudah telanjur dikerahkan ke area perbatasan.

Thailand dan Kamboja dikatakan membutuhkan waktu untuk menarik pasukan militer masing-masing.

Sementara itu, dalam unggahan di X, Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan setuju dengan proposal dari Malaysia untuk gencatan senjata antara negaranya dengan Kamboja.

Namun, pemerintah Thailand memberikan syarat bahwa gencatan senjata harus berdasarkan kondisi lapangan yang sesuai.

"Perlu ditegaskan bahwa sepanjang hari, pasukan Kamboja terus melanjutkan serangan membabi buta mereka di wilayah Thailand," tulis Kementerian Luar Negeri Thailand dalam sebuah postingan di X, dikutip dari Reuters, Jumat (25/7/2025).

"Tindakan Kamboja menunjukkan kurangnya itikad baik dan terus membahayakan warga sipil".

Sebagai informasi, perang Thailand melawan Kamboja bermula dari ketegangan di area perbatasan. Sebelumnya, pada Mei 2025, seorang tentara Kamboja tewas dalam kontak senjata singkat. Insiden tersebut memicu kemarahan publik dan meningkatkan ketegangan politik di kedua negara.

Puncaknya terjadi Rabu (23/7) malam, ketika Thailand secara resmi menarik pulang duta besarnya dari Phnom Penh dan mengumumkan pengusiran duta besar Kamboja dari Bangkok. Langkah diplomatik ini diambil setelah dua prajurit Thailand kehilangan anggota tubuh akibat ranjau darat dalam waktu kurang dari seminggu di wilayah sengketa tersebut.

Pada Kamis (24/7), militer Thailand mengonfirmasi telah mengerahkan pesawat tempur F-16. Jet tempur negeri itu menembakkan rudal ke wilayah Kamboja, menghancurkan sebuah target militer.

Reuters melaporkan sedikitnya 16 korban tewas selama dua hari konflik, dengan perincian 14 korban di Thailand (13 warga sipil dan satu tentara) serta satu korban tewas dan lima luka-luka di Kamboja.

Bentrokan bersenjata dilaporkan meluas ke 12 titik perbatasan. Pemerintah Thailand mengevakuasi lebih dari 100.000 warga dari empat provinsi ke hampir 300 titik penampungan.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tetangga RI di Ambang Perang Saudara, 2 Pemimpin Datangi Garis Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular