
Pertamina Mulai Injeksi Kimia di Sumur Minyak Tua Akhir Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) akan mulai melakukan injeksi kimia pada pengurasan minyak tahap lanjut atau dikenal dengan Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) di Lapangan Minas, Blok Rokan, pada Desember 2025.
Corporate Secretary PHR Regional 1 Sumatera Eviyanti Rofraida menjelaskan bahwa Lapangan Minas menjadi lapangan pertama di Indonesia yang menerapkan metode Chemical EOR (CEOR) pada skala komersial.
Injeksi CEOR ini segera direalisasikan setelah disetujuinya keputusan investasi akhir atau Final Investment Decision (FID) beberapa waktu lalu.
Meski proyek CEOR ini dijadwalkan mulai berjalan pada Desember 2025, namun penambahan produksi minyak dari proyek ini baru dapat dirasakan setelah 6 bulan sejak injeksi kimia ini dilaksanakan.
"Jadi potensial side up, peningkatan produksi dari proyek EOR yang akan diinjeksikan Desember 2025 Itu misalkan kan melalui proses dulu ya masih injek, terus ngangkat (minyak) itu kira-kira bisa menghasilkan ini setelah 6 bulan," jelas Eviyanti saat ditemui di Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Sementara itu, Senior Petroleum Engineer Chemical PHR Agus Masduki membeberkan bahwa proyek ini diharapkan dapat menambah puncak produksi minyak hingga 2.800 barel per hari (bph). Namun bila dilakukan dalam skala besar, ditargetkan tambahan produksi minyak bisa mencapai 30-50 ribu bph pada 2028.
"Itu belum full scale. Kalau full scale itu targetnya 2028. Tambahan bisa 30 ribu sampai 50 ribu. Itu Lapangan Minas saja," tambahnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PHR Ruby Mulyawan mengatakan, persetujuan FID menunjukkan komitmen PHR terhadap pengembangan Lapangan minyak dengan teknologi CEOR. Oleh sebab itu, pihaknya siap memasuki tahap eksekusi proyek CEOR Minas untuk peningkatan produksi minyak.
"Persetujuan ini diperlukan bagi proyek Minas CEOR Stage-1 Area-A agar dapat memasuki tahap eksekusi proyek di mana akan dilaksanakan kegiatan-kegiatan seperti pemboran sumur, workover (perbaikan sumur) dan konversi sumur eksisting, injeksi bahan kimia, reaktivasi dan pengoperasian kembali fasilitas yang ada," kata Ruby, dalam keterangan tertulis, Senin (8/7/2024).
Sementara, EVP Upstream Business PHR WK Rokan Andre Wijanarko mengatakan bahwa proyek CEOR Stage-1 Area-A merupakan implementasi dari teknologi tertiary recovery, yakni dengan cara penginjeksian Alkali Surfactant Polymer (ASP) pada 3 pattern Area-A Lapangan Minas guna meningkatkan produksi Blok Rokan.
CEOR sendiri merupakan upaya peningkatan produksi hidrokarbon dari reservoir minyak atau menguras minyak untuk diproduksi dengan cara menginjeksikan material atau fluida khusus berbahan kimia.
Andre menyebut setelah persetujuan FID ini dan dilakukannya pengeboran maupun workover sumur. Rencananya injeksi pertama akan dilakukan pada Desember 2025.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produksi Minyak Belum Capai Target, PHR Lakukan Sederet Upaya Ini
