Impor Minyak RI dari AS Ternyata Secuil, Negara Ini Paling Besar

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
24 July 2025 14:10
Blok Migas Pangkah/Doc PGN
Foto: Fptp/Blok Migas Pangkah/Doc PGN

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sudah menyepakati sebuah kerangka kerja untuk negosiasi Perjanjian Perdagangan Timbal Balik kedua negara. Saat ini, AS menurunkan tarif produk Indonesia menjadi hanya 19% dari yang awalnya 32%. 

Sebagai timbal balik penurunan tarif produk impor itu, diantarnya adalah Indonesia akan menambah jumlah impor produk energi, seperti Liquefied Petroleum Gas (LPG), minyak mentah, dan bensin, dengan nilai estimasi sebesar US$ 15 miliar.

Rupanya memang, impor energi dari AS untuk Indonesia memang sedikit. Contohnya, mengutip data Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mencatat sepanjang tahun 2024, impor minyak mentah dari AS sebesar US$ 431 juta setara Rp 7,01 triliun atau sebanyak 4% dari total impor minyak mentah di Indonesia.

Sejatinya, impor minyak mentah Indonesia sepanjang 2024 secara keseluruhan mencapai US$ 10,4 miliar setara Rp 169,29 triliun (asumsi kurs Rp 16.278 per US$).

Dari catatan itu, negara yang paling besar menjadi sumber impor minyak mentah Indonesia adalah Nigeria. Sepanjang 2024, Indonesia mengimpor minyak mentah nigeria sebesar US$ 2,9 miliar setara Rp 47,2 triliun atau setara 28% dari total impor minyak RI tahun lalu.

Negara selanjutnya yang menjadi sumber terbesar impor minyak mentah Indonesia tahun 2024 adalah dari Arab Saudi. Tercatat, impor minyak mentah dari Arab Saudi mencapai US$ 2,05 miliar setara Rp 33,36 triliun atau sebanyak 20% dari total impor minyak mentah RI.

Diikuti oleh negara Angola sebesar US$ 1,71 miliar atau 17%, Gabon sebesar US$ 1,04 miliar atau 10%, Australia sebesar US$ 0,75 miliar atau 7%, dan Amerika Serikat sebesar US$ 0,43 miliar atau 4%.

Sisanya, sebanyak US$ 1,47 miliar setara Rp 23,93 triliun atau 14% impor minyak mentah RI tahun 2024 dari berbagai negara lainnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bocoran Terbaru Tarif 'Balas Dendam' Trump untuk Seluruh Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular