Trump Kasih Tarif 19% Buat RI, Ekonom: Ini Momentum Tarik Investasi
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengumumkan besaran tarif impor untuk barang dari Indonesia yang masuk ke negara tersebut, yakni sebesar 19%, lebih rendah dari sebelumnya yang dipatok 32%. Dengan kesepakatan ini, AS tidak akan membayar tarif apapun saat mengekspor barangnya ke Indonesia.
"Mereka akan membayar 19% dan kami tidak akan membayar apapun (nol)... kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia, dan kami memiliki beberapa kesepakatan yang akan diumumkan," kata Trump dikutip dari Instagram White House, Selasa (15/7/2025).
Adapun, tarif 19% ini lebih rendah dibandingkan dengan tarif yang ditawarkan ke Vietnam dan Filipina, negara tetangga RI, sebesar 20%.
Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia, Fakhrul Fulvian, menegaskan kesepakatan ini adalah deal yang sangat bagus untuk Indonesia, karena lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia (25%), Vietnam (20% dan 40% transhipment) dan Thailand (36%).
Terkait dengan tarif yang lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga, Fakhrul menyatakan ini akan menjadi momentum untuk mengembangkan industri Industrial Estate dan menarik investasi ke Indonesia.
Dia menegaskan dengan adanya selisih tarif antar Indonesia dan negara lain, seharusnya ada investasi yang bisa pindah ke Indonesia sebesar US$ 200-300 juta dalam satu sampai dua tahun ke depan.
"Waktu konsolidasi sudah hampir selesai, ini saatnya Indonesia harus cari waktu untuk tancap gas," tegas Fakhrul.
Dalam kesepakatan ini, selain menyatakan bahwa Indonesia akan membeli 50 Pesawat Boeing, serta hasil pertanian dan energi, peran strategis Indonesia dalam mineral tanah jarang juga disebutkan.
"Di tengah dunia yang volatil seperti saat ini, adanya kesepakatan ini menjadi angin segar, yang lebih penting sebenarnya bukan besaran tarifnya," ujar Fakhrul.
Selain itu, dia melihat hal yang lebih penting lainnya adalah pengertian dan pernyataan dari pemerintah Amerika Serikat akan posisi Indonesia.
"Posisi kita dalam mineral tanah jarang, tembaga dan mineral lainnya menunjukkan posisi tawar Indonesia dimana. Sumber-sumber inilah yang nantinya akan menjadi posisi tawar di masa yang akan datang," ungkapnya.
(haa/haa)