Neraca Dagang RI Surplus 49 Bulan Beruntun, Airlangga Happy!

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
19 June 2024 17:30
Pekerja melakukan pendataan bongkar muat kontainer peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid - 19 dinilai lebih cepat dari yang diekspektasi banyak pihak. Sehingga produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer.. (CNBC Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi capaian kinerja ekspor Indonesia yang berhasil mengalami surplus selama 49 bulan beruntun. Sebagai Ketua Tim Pengarah Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional, Airlangga mengatakan pemerintah akan terus mendorong peningkatan ekspor tersebut.

"Neraca perdagangan Indonesia Mei 2024 surplus US$ 2,93 miliar, masih melanjutkan tren surplus 49 bulan berturut-turut," kata Airlangga lewat keterangan tertulis, Rabu, (19/6/2024).

"Surplus neraca perdagangan didukung surplus sektor nonmigas sebesar US$ 4,26 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas sebesar US$ 1,33 miliar," kata dia melanjutkan.

Airlangga mengatakan pemerintah akan terus memperkuat berbagai upaya dalam mendorong peningkatan ekspor nasional. Salah satu upaya yang telah dilakukan, kata dia, adalah pembentukan Satgas Peningkatan Ekspor Nasional pada 20 September 2023.

Dia mengatakan capaian kinerja ekspor Indonesia tetap kuat kendati dunia sedang penuh ketidakpastian. Dia mengatakan peningkatan ekspor nonmigas Indonesia pada Mei 2024 dibandingkan April 2024 didukung dengan meningkatnya nilai ekspor ke sebagian besar negara tujuan utama, seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang. Ekspor Indonesia ke ASEAN dan Uni Eropa juga mengalami kenaikan.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus untuk ke-49 bulan beruntun pada Mei 2024. Surplus RI kali ini mencapai US$2,93 miliar dan berasal dari selisih ekspor US$ 22,33 miliar dan impor US$ 19,40 miliar.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengatakan surplus Mei ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu

"Surplus Mei 2024 lebih ditopang oleh surplus komoditas nonmigas yaitu US$ 4,26 miliar, komoditas penyumbang utama bahan bakar mineral (batu bara), lemak dan minyak hewan, besi baja," papar Habibullah.

Adapun, surplus neraca perdagangan nonmigas lebih rendah dibandingkan bulan lalu, namun lebih tinggi dari Mei 2023. Lalu, BPS melaporkan neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar US$ 1,33 miliar yang dipicu oleh komoditas hasil minyak dan minyak mentah. Namun, defisit ini lebih rendah dari bulan April 2024, sebesar US4 1,63 miliar.

BPS juga mencatat tiga negara penyumbang surplus terbesar RI, yaitu India US$ 1,5 miliar, AS US$ 1,20 miliar, dan Jepang US$ 742,2 juta.


(rsa/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Impor RI Januari 2024 Capai US$18,51 M, Naik Tipis 0,36%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular