Rugi Indofarma Bengkak 41% Sepanjang 2023 Jadi Rp 605 Miliar

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
19 June 2024 16:32
Indofarma. (Dok. indofarma)
Foto: Indofarma. (Dok. indofarma)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Shadiq Akasya mengungkapkan, sepanjang tahun 2023 emiten BUMN farmasi Indofarma (INAF) mencatat penjualan sebesar Rp 524 miliar. Angka tersebut turun secara tahunan sebesar 54,2% dari Rp 1,1 trilin pada tahun 2022.

"Kinerja Indofarma mengalami tren yang menurun dari tahun 2021 hingga tahun 2023, baik secara pendapatan maupun profitabilitas," ujarnya saat rapat dengan Komisi VI DPR RI Jakarta, Rabu (19/6).

Ia memaparkan, kerugian pendapatan perseroan membengkak sepanjang tahun 2023 juga ambles 41% menjadi Rp 605 miliar dari sebelumnya yang sebesar Rp 428 miliar.

"Pendapatannya Indofarma dominasi oleh penjualan produk dalam negeri sebesar Rp 501 miliar, untuk produk etikal itu khususnya di Rp 311 miliar, dan adanya peningkatan pendapatan ekspor di tahun 2022 sebesar Rp 22 miliar," jelasnya.

EBITDA tahun 2023 tercatat negatif sebesar Rp 293 miliar atau mengalami perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya pada minus Rp 361 miliar.

"Hal ini sebabkan oleh penurunan beban pemasaran dan disibusi seiring dengan penurunan penjualan dan pelaksanaan efisiensi atas berbagai biaya operasional kantor," tuturnya.

Ia menambahkan, Indofarma saat ini masih dalam proses PKPU dan proses untuk legal juga masih berjalan.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indofarma (INAF) Sulit Bayar Utang hingga Digugat PKPU, Ini Kata Bursa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular